Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ANALISIS INVESTASI: Hati-hati dengan Saham Sektor Komoditas dan Energi

BISNIS.COM, JAKARTA—Penurunan harga energi dan komoditas non-emas, seperti logam dan minyak, membuat Anda perlu berhati-hati jika ingin mengoleksi saham-saham perusahaan di sektor tersebut.

BISNIS.COM, JAKARTA—Penurunan harga energi dan komoditas non-emas, seperti logam dan minyak, membuat Anda perlu berhati-hati jika ingin mengoleksi saham-saham perusahaan di sektor tersebut.

Survei Bank of America menunjukkan para pengelola keuangan melihat komoditas berada pada posisi bearish seiring dengan perkiraan adanya perlambatan ekonomi China untuk pertama kalinya dalam 14 bulan.

Sebanyak 29% Fund Manager yang disurvei memberi kategori underweight pada kelas aset (asset class) pada Mei seiring dengan posisi mereka yang “ambruk” ke level terendah sejak Desember 2008.

Satu dari empat investor mempertimbangkan “pendaratan yang keras” di China sebagai resiko terbesar bagi investasi mereka. Bank of America melakukan survei kepada investor professional yang menguasai dana sekitar US$517 miliar.

“Telah ada peningkatan transaksi dalam kekhawatiran terhadap China. Pendaratan yang keras [hard landing] bukanlah scenario inti kami, tetapi investor sangat tepat untuk mulai berpikir bahwa mereka sebaiknya melakukan lindung nilai dari buntut resiko,” ungkap John Bilton, Investment Strategist di Bank of America’s Merrill Lynch, seperti dikutip Bloomberg.

Indeks perusahaan-perusahaan produsen bahan baku pada indeks MSCI dunia jatuh 4,3% pada tahun ini, satu-satunya kelompok industri dalam acuan saham yang jatuh pada 2013. Di Eropa, Basic Resource Stoxx 600 Index jatuh 16%.

“Penentang sebaiknya mulai membeli emerging market dan memikirkan tentang energi global, perusahaan material, dan komoditas. Perbedaan pada pertumbuhan global berarti kita mulai mendapatkan posisi penyebaran yang cukup menarik,” tambahnya.

Selain itu, dari rekomendasi tiga analis yang diterima oleh Bisnis, juga tidak ada satupun yang merekomendasikan beli untuk saham-saham di sektor energi dan komoditas.

Analis PT Indo Premier Securities Muhammad Wafi merekomendasikan beli untuk saham-saham berikut: SSIA, LPKR, BBRI.

Kepala Riset PT eTrading Securities Betrand Raynaldi menilai saham-saham berikut mendapat rekomendasi beli: LPCK, LPKR, MAIN, MAPI, MSKY, UNVR.

INVEKepala Riset PT MNC Securities Edwin Sebayang merekomendasikan beli untuk saham-saham berikut: MAPI, BBRI, SMGR, BSDE, ASRI, AKRA, TLKM, BMRI, INTP, WSKT, BBNI, GGRM, TOTL.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper