MILAN--Saham-saham bank Eropa berjatuhan, yang dipimpin oleh saham Intesa Sanpaolo SpA dan UniCredit SpA yang berbasis di Milan, setelah hasil pemilu di Italia yang tak meyakinkan yang mengancam untuk memicu kembali krisis utang di kawasan Eropa.
Saham UniCredit, bank terbesar di Italia, merosot sebanyak 10% ke level 3,76 Euro di Milan, itu merupakan penurunan intraday terbesar sejak 9 Januari 2012 sementara saham Intesa turun sebanyak 12%.
Saham Credit Agricole SA di Perancis yang memiliki jaringan cabang di Italia, meluncur sebanyak 6,6%.
Sebuah kebuntuan politik di Italia membebani perbankan, antara pemegang terbesar obligasi pemerintah Italia, seiring kemacetan yang mengancam untuk menggelincirkan 15 bulan penghematan di bawah pemerintahan teknokrat Perdana Menteri Mario Monti dan menghidupkan kembali spekulasi negara akan berjuang untuk membayar utang.
"Kami boleh berharap pasar untuk harga risiko yang mengekor kawasan Eropa pecah kembali ke dalam saham-saham bank," kata Dirk Hoffmann, Analis Societe Generale SA yang dikutip Bloomberg, Rabu (27/2).
Indeks Stoxx Eropa 600 ditutup turun -2,47% ke level 284,60. Indeks Stoxx Bank Eropa turun sebanyak 5,5%, terdalam sejak 26 September, karena pemberi pinjaman dari Portugal ke Jerman jatuh dan biaya asuransi atas default dalam utang Bank Eropa menyentuh level tertinggi dalam 3 bulan.
Saham Banco Espirito Santo SA, bank terbesar di Portugal, turun sebanyak 6,6% dan 4,6% lebih rendah pada 94,3 sen hingga pukul 4.21 sore di Lisbon. Saham Deutsche Bank AS, bank terbesar di Jerman, turun 3,9% ke level 34,78 Euro di Frankfurt.
Kekhawatiran Italia Rontokkan Saham-saham Bank Eropa
MILAN--Saham-saham bank Eropa berjatuhan, yang dipimpin oleh saham Intesa Sanpaolo SpA dan UniCredit SpA yang berbasis di Milan, setelah hasil pemilu di Italia yang tak meyakinkan yang mengancam untuk memicu kembali krisis utang di kawasan Eropa.Saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
21 menit yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
39 menit yang lalu