Saham Crazy Rich Indonesia
Di sisi lain, emiten sawit Grup Triputra ini telah mencatatkan kinerja laba yang moncer pada semester I/2025. TAPG membukukan laba bersih Rp1,69 triliun pada semester I/2025. Laba bersih ini melonjak 75,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp966,3 miliar.
Sementara itu, pendapatan TAPG tercatat naik hingga 35,12% menjadi Rp5,5 triliun sepanjang 6 bulan pertama 2025. Pendapatan ini naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,07 triliun.
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis terbaru menunjukkan bahwa sebanyak 10 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk TAPG. Target harga saham TAPG sendiri berada di level Rp1.560 per lembar dalam 12 bulan ke depan.
Saham AADI naik 2,81% pada perdagangan hari ini seiring dengan dimasukannya saham ke indeks MSCI. Saham AADI pun berada di level Rp7.325 per lembar. Meskipun, harga saham AADI telah turun 13,57% ytd.
Research Analyst Phintraco Sekuritas Lisya Anxellin menilai saham AADI masih prospektif dengan rekomendasi buy dan target harga di level Rp10.200 per lembar.
"Kami melihat prospek positif AADI mencakup diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara Asia Tenggara serta potensi keterlibatan dalam produk hilirisasi batu bara," ujarnya dalam riset.
Baca Juga
Namun, terdapat potensi downside risks saham AADI antara lain karena penurunan harga batu bara, oversupply batu bara secara berkelanjutan, dan penerapan kebijakan bea keluar oleh pemerintah.
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis terbaru menunjukkan bahwa sebanyak 16 sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk AADI. Target harga saham AADI sendiri berada di level Rp11.603 per lembar dalam 12 bulan ke depan.