Bisnis.com, JAKARTA – Syailendra Capital, manajer investasi yang didirikan The Dragon of IDX Jos Parengkuan, Roy Himawan, dan David Tanuri menyebut rebalancing Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) per Agustus 2025 akan berpengaruh terhadap strategi perusahaan ke depan.
Rendy Wijaya, Fund Manager Syailendra Capital menjelaskan para manajer investasi akan selektif dalam penempatan investasinya. "Kami melakukan pengelolaan portfolio secara aktif dan selektif, sehingga keputusan investasi dalam arti penentuan underlying pada produk reksa dana saham Syailendra lebih didasarkan pada analisis fundamental yang mendalam," kata Rendy kepada Bisnis, Jumat (8/8/2025).
Dia menyebut dalam pemilihan portofolio, Syailendra berfokus kepada potensi pertumbuhan jangka panjang dan mengoptimalkan kinerja saham.
Dalam daftar baru indeks MSCI yang dirilis hari ini, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) resmi masuk ke MSCI Global Standard Index. Keduanya menggantikan posisi PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) yang bergeser ke MSCI Small Cap Index.
Untuk MSCI Small Cap Index, selain ADRO, saham yang masuk meliputi PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI), PT MNC Tourism Indonesia Tbk. (KPIG), PT Petrosea Tbk. (PTRO), PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU), serta PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG).
Sementara itu, saham yang keluar dari MSCI Small Cap Index adalah PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) dan PT Panin Financial Tbk. (PNLF).
Baca Juga
Pengumuman rebalancing ini mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona hijau pada perdagangan hari ini, Jumat (8/8/2025). IHSG menguat di level 7.533,38, didorong saham-saham seperti CUAN, DSSA hingga PTRO yang menguat.
"Sejalan dengan dampaknya terhadap pasar saham di Indonesia, kami positif dengan semakin bertambahnya konstituen dari IHSG yang masuk menjadi konstituen indeks MSCI, maka semakin banyak opsi bagi investor asing untuk menempatkan dana investasinya di pasar saham Indonesia," kata Rendy.
Rebalancing indeks MSCI juga diharapkan mendorong aliran investor asing masuk pasar modal Indonesia. Berdasarkan data penutupan perdagangan hari ini, Jumat (8/8/2025), secara year to date (ytd) angka net sell dana asing mencapai Rp61,85 triliun.
Rendy mengatakan, semakin banyak konstituen dari IHSG yang dapat masuk menjadi konstituen indeks MSCI, maka hal ini akan berdampak positif terhadap aliran dana asing ke IHSG secara umum.
"Karena dengan bertambahnya konstituen IHSG yang masuk ke dalam indeks MSCI, maka hal ini dapat berpeluang menjadi opsi tambahan bagi investor asing untuk membeli saham yang listing di pasar saham Indonesia," pungkasnya.