Bisnis.com, JAKARTA — Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Rabu (6/8/2025) waktu setempat seiring dengan rilis laporan keuangan emiten yang mayoritas mencatatkan hasil di atas ekspektasi. Pasar juga mencermati kenaikan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Berdasarkan data Reuters pada Kamis (7/8/2025), indeks S&P 500 naik 46,06 poin atau 0,72% ke level 6.344,67. Indeks Nasdaq Composite menguat 251,97 poin atau 1,21% ke posisi 21.168,52, sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 79,42 poin atau 0,18% ke level 44.191,16.
Saham Apple Inc. melonjak dan menjadi penopang utama ketiga indeks utama setelah seorang pejabat Gedung Putih menyebut perusahaan tersebut akan mengumumkan komitmen investasi manufaktur domestik senilai US$100 miliar. Saham Apple ditutup menguat 5,10% ke level US$213,28 per saham.
Saham McDonald's juga menguat setelah penjualan global perusahaan melampaui perkiraan analis, didorong oleh menu dengan harga terjangkau. Sementara itu, saham Arista Networks melonjak usai perusahaan jaringan cloud tersebut memproyeksikan pendapatan kuartal berjalan melampaui estimasi pasar.
Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi di CFRA Research menuturkan, laporan keuangan terus menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan. Dia menambahkan, meskipun masih terdapat ketidakpastian terkait kebijakan tarif, investor tetap optimistis terhadap prospek jangka pendek.
Hingga saat ini, sekitar 400 perusahaan dalam indeks S&P 500 telah merilis laporan kinerja keuangan untuk kuartal II/2025. Sekitar 80% di antaranya membukukan laba di atas ekspektasi analis — lebih tinggi dibandingkan rata-rata 76% dalam empat kuartal terakhir.
Baca Juga
Berdasarkan data LSEG, pertumbuhan laba kuartal ini diperkirakan mencapai 12,1%, naik signifikan dari 5,8% di awal Juli.
Pasar juga mendapat sentimen positif dari meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada September. Laporan ketenagakerjaan pekan lalu menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat dan revisi turun untuk data sebelumnya.
Menurut alat FedWatch milik CME Group, peluang penurunan suku bunga bulan depan kini mencapai 93,2%, melonjak dari 46,7% pada pekan lalu. Pelaku pasar juga mulai memperkirakan setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga hingga akhir 2025.
Adapun pada Rabu, Presiden AS Donald Trump resmi menetapkan tarif tambahan 25% terhadap produk impor asal India, menyusul keputusan New Delhi yang tetap mengimpor minyak dari Rusia. Meski menambah ketidakpastian global, langkah tersebut tidak menghalangi penguatan bursa AS hari ini.