Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (1/8/2025) didorong oleh lonjakan harga saham Prajogo Pangestu dan big banks.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG dibuka naik 65,62 poin atau 0,88% ke posisi 7.549,96. Awal perdagangan hari ini, IHSG bermanuver di rentang 7.536 hingga 7.556,29.
Sebanyak 238 saham menguat, 161 saham melemah, dan 199 saham stagnan. Total kapitalisasi pasar tercatat Rp13.646,12 triliun.
Penguatan IHSG pada pagi ini didorong oleh lonjakan harga saham emiten afiliasi Prajogo Pangestu. Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) menguat 4,94% ke posisi Rp2.760, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) naik 5,66% ke posisi Rp9.800, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menguat tipis 0,96% ke level Rp7.900 per saham.
Selain itu, saham big banks PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 1,21% ke posisi Rp8.375, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 2,16% ke level Rp3.790, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 0,89% ke level Rp4.550.
Tim Analis MNC Sekuritas mencatat IHSG ditutup melemah 0,87% ke level 7.484 pada Kamis (31/7/2025), seiring dominasi tekanan jual yang masih berlanjut. MNC memperkirakan posisi saat ini merupakan bagian dari wave (iv) dalam struktur teknikal IHSG.
“Sehingga IHSG masih rawan terkoreksi dengan rentang area 7.529–7.415 sekaligus menguji area support,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas dalam riset harian, Jumat (1/8/2025).
Untuk perdagangan hari ini, MNC Sekuritas memperkirakan level support IHSG berada di 7.415 dan 7.344, sedangkan level resistance di 7.675 dan 7.758. Beberapa saham yang direkomendasikan antara lain DEWA, GOTO, JPFA, dan ISAT.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, memperkirakan IHSG masih terbuka peluang koreksi mendekati deadline tarif AS ke banyak negara, kecuali China.
Pada hari ini, IHSG diperkirakan bergerak dengan rentang support 7.380–7.430 dan resistance 7.530–7.600. BNI Sekuritas merekomendasikan investor untuk mencermati saham BBCA, INET, TOBA, WIRG, MINA, dan BWPT pada perdagangan awal Agustus 2025 ini.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.