Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Menguat di Hadapan Dolar AS, Sentuh Level Rp16.383

Rupiah menguat 0,16% ke Rp16.383 per dolar AS pada 30 Juli 2025, sementara dolar AS melemah di tengah kesepakatan dagang AS-Uni Eropa dan pembicaraan AS-China.
Karyawan menunjukan uang dolar AS di Jakarta, Senin (14/7/2025). Bisnis/Abdurachman
Karyawan menunjukan uang dolar AS di Jakarta, Senin (14/7/2025). Bisnis/Abdurachman
Ringkasan Berita
  • Nilai tukar rupiah menguat 0,16% ke level Rp16.383 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Rabu, sementara indeks dollar AS melemah 0,11% ke level 98,78.
  • Mata uang Asia lainnya menunjukkan pergerakan bervariasi, dengan yen Jepang, dolar Singapura, dan won Korea Selatan mengalami penguatan, sementara rupee India melemah.
  • Kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa serta perpanjangan gencatan senjata tarif dengan China memberikan dampak positif pada pasar, meskipun belum ada terobosan signifikan dalam pembicaraan perdagangan.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (30/7/2025). Rupiah naik ke level Rp16.383 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 0,16% ke level Rp16.383 per dolar AS pada pukul 09.03 WIB. Adapun, indeks dollar AS melemah 0,11% atau 0,10 poin ke level 98,78.

Sementara itu, mata uang Asia lainnya dibuka bervariasi, yakni yen Jepang yang menguat 0,27%, dolar Singapura menguat 0,16%, dolar Taiwan menguat 0,02%, dan won Korea Selatan menguat 0,54%.

Lalu peso Filipina naik 0,28%, rupee India melemah 0,18%, yuan China menguat 0,04%, ringgit Malaysia menguat 0,03%, dan baht Thailand menguat 0,12%.

Melansir Reuters, dolar AS menyentuh level tertinggi selama satu bulan terhadap euro kemarin, setelah serangkaian kesepakatan dagang antara AS dengan mitra dagang utamanya.

Presiden AS Donald Trump menandatangani kesepakatan dagang terbesarnya sejauh ini dengan Uni Eropa pada Minggu, yang menetapkan tarif impor sebesar 15% untuk sebagian besar barang dari UE dan mencakup investasi UE senilai $600 miliar ke Amerika Serikat.

Sementara itu, pejabat AS dan China menyelesaikan pembicaraan dua hari di Stockholm pada Selasa. Meskipun belum ada tanda-tanda terobosan, kedua pihak sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari yang disepakati pada pertengahan Mei, kata negosiator perdagangan utama Tiongkok, Li Chenggang.

"Setelah melemah tajam pada paruh pertama tahun ini, dolar mulai menguat pada Juli, dan saya pikir ini sebagian besar karena aksi short covering. Pertanyaannya sekarang adalah apakah ini merupakan perubahan tren atau hanya koreksi teknikal yang sudah lama tertunda," kata Marc Chandler, Chief Market Strategist di Bannockburn Global Forex, New York.

“Pasar merasa sedikit lega karena rencana tarif—setidaknya yang diumumkan dengan Jepang dan UE, serta kemungkinan perpanjangan 90 hari dengan Tiongkok—telah membantu meredakan risiko negatif ekstrem,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro