Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Emas Kongsi Grup Bakrie & Grup Salim (BRMS) Cetak Lonjakan Laba 136% Semester I/2025

Emiten tambang emas Grup Bakrie dan Grup Salim, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) membukukan lonjakan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2025.
Suasana fasilitas pengolahan emas PT Citra Palu Minerals, anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), di Sulawesi./bumiresourcesminerals.com
Suasana fasilitas pengolahan emas PT Citra Palu Minerals, anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), di Sulawesi./bumiresourcesminerals.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang emas kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) membukukan lonjakan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2025.

Berdasarkan data perseroan, penjualan BRMS melesat 97,27% year-on-year (YoY) dari US$61,26 juga pada Januari-Juni 2024 menjadi US$120,84 juta pada 6 bulan pertama tahun ini.

Pada saat yang sama, BRMS membukukan kenaikan laba operasi sebesar 209% YoY dari US$16,21 juta menjadi US$50,17 juta. Sejalan dengan itu, laba bersih BRMS pada semester I/2025 tercatat US$22,26 juta atau melonjak 136,05% YoY dari US$9,43 juta pada semester I/2024.

Direktur & Chief Financial Officer BRMS Charles Gobel mengatakan peningkatkan kinerja keuangan BRMS itu disebabkan oleh dua faktor utama.

Pertama, produksi emas kami naik sebesar 46% dari 26.744 ons pada semester I/2024 menjadi 38.993 ons pada semester I/2025. Kedua, harga jual emas juga meningkat sebesar 38% dari US$2.209 pada paruh pertama 2024 menjadi US$3.045 pada semester I/2025.

Di sisi operasional, anak usaha BRMS PT Citra Palu Minerals (CPM) telah memulai operasi pushbacks di area penambangan terbuka River Reef di Poboya, Palu. Pekerjaan pushbacks atas penambangan emas terbuka tersebut telah dimulai pada kuartal II/2025 dan diharapkan dapat selesai pada kuartal III/2025.

"Selama periode kegiatan pushbacks tersebut, CPM tidak memiliki pilihan kecuali melakukan penambangan di area tertentu saja yang tidak terdampak oleh operasi pushbacks terkait," papar Manajemen BRMS.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan kandungan emas dalam bijih yang sedang ditambang dapat berfluktuasi untuk selama periode kegiatan pushbacks tersebut. BRMS memperkirakan kegiatan penambangan oleh CPM diharapkan dapat kembali normal dengan kandungan emas yang lebih tinggi pada kuartal IV/2025.

Direktur Utama Citra Palu Minerals Damar Kusumanto menjelaskan kadar emas dalam bijih yang ditambang sepanjang periode kuartal II dan kuartal III/2025 akan berfluktuasi dikarenakan CPM hanya bisa menambang di area tertentu yang tidak terdampak kegiatan operasi pushbacks.

Berdasarkan data perusahaan, rata-rata kadar emas dalam bijih yang diproses pada kuartal II/2025 adalah sekitar 1,4 gram per ton atau sedikit lebih rendah dari kadar emas dalam bijih yang diproses pada kuartal I/2025 sebesar 1,6 gram per ton.

"Oleh karenanya, produksi emas pada kuartal II/2025 sedikit menurun dari produksi emas pada kuartal sebelumnya," jelasnya.

Damar menambahkan BRMS berhasil membukukan produksi emas sekitar 64.000 ons pada 2024 dan menargetkan kenaikan volume produksi menjadi 68.000–73.000 ons sepanjang 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro