Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan efek, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menargetkan jumlah nasabah dapat mencapai 1 juta pada tahun depan.
Direktur Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tomi Taufan mengatakan saat ini perusahaan memiliki lebih dari 370.000 nasabah. Pada akhir 2025, Mirae Asset menargetkan jumlahnya dapat tumbuh menjadi 400.000 nasabah.
“Perusahaan menargetkan jumlah nasabahnya menjadi 1 juta pada tahun depan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (24/7/2025).
Target nasabah atau investor sebanyak 1 juta pada 2026 itu mencerminkan tingkat pertumbuhan 150% dari target pada tahun ini.
“Tahun ini Mirae Asset akan fokus pada penguatan layanan nasabah melalui optimalisasi fungsi gerai sebagai pusat edukasi dan pendampingan investasi yang didukung oleh peningkatan kapabilitas teknologi," kata Tomi.
Terkait dengan jumlah investor pasar modal Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor mencatatkan rekor baru dengan menembus angka 17 juta Single Investor Identification (SID).
Hingga Kamis (3/7/2025), jumlah investor pasar modal Indonesia tercatat telah mencapai SID pada Kamis (3/7/2025). Capaian ini menunjukkan pertumbuhan jumlah investor telah melampaui target 2 juta investor baru yang ditetapkan oleh BEI pada 2025.
Berdasarkan data BEI, jumlah investor pasar modal telah meningkat sebanyak 2.144.690 SID atau lebih tinggi 11,42% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2024 yang tercatat sebanyak 14.871.639 SID.
Pada perkembangan lain, Mirae Asset Sekuritas meresmikan Grand Opening Mirae Asset Community Center Pluit, Jakarta Utara, pada 23 Juli 2025.
Menurut Tomi, peresmian Community Center Pluit tersebut merupakan bagian dari revitalisasi dan penguatan Mirae Asset di lokasi yang dinilai sangat strategis dengan demografi masyarakat yang umumnya adalah pemilik usaha.
Selain itu, peningkatan fasilitas juga diharapkan yang dapat memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan pengalaman investasi nasabah dan masyarakat sekitar.
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia tergabung ke dalam salah satu kelompok usaha jasa keuangan non-bank global Korea Selatan,yaitu Mirae Asset Financial Group yang memiliki dana kelolaan sekitar US$550 miliar atau setara dengan Rp8.000 triliun pada akhir tahun lalu.
Saat ini, Mirae Asset memiliki izin sebagai Perantara Pedagang Efek (PPE), Penjamin Emisi Efek (PEE), dan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Nilai modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) perusahaan berada di kisaran Rp1,24 triliun dalam setahun terakhir. Nilai tersebut disebut menunjukkan sehatnya operasional dan menjadi salah satu yang terbesar.