Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Basis Investor Domestik Solid, BEI Tak Khawatir Aksi Net Sell Asing

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan basis investor domestik yang kuat dapat menjadi bantalan net sell investor asing di pasar modal Tanah Air.
Warga melintas di dekat logo Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Minggu (1/6/2025). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P
Warga melintas di dekat logo Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Minggu (1/6/2025). JIBI/Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan tak khawatir dengan aksi jual investor asing saat ini karena basis investor domestik yang kuat dapat menjadi bantalan dari net sell tersebut.

Berdasarkan data BEI, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih atau net sell hampir mencapai Rp60 triliun sejak awal tahun.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy menjelaskan komposisi kepemilikan investor domestik di pasar saham Indonesia mendominasi saat ini dan menjadi bantalan bagi IHSG.

“Jika dirinci lebih lanjut, komposisi kepemilikan investor ritel, yang hampir seluruhnya adalah investor domestik, tercatat sebesar 18,2% per Juni 2025. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan sepuluh tahun yang lalu, tahun 2015 yang sebesar 6,5%,” ucap Irvan, Senin (21/7/2025). 

Sementara itu, lanjutnya, pada Juni 2025, komposisi kepemilikan investor institusi domestik juga masih cukup besar, yakni 38,2%, naik dari 30,1% pada 2015. Sisanya, investor asing memegang 43,6% dari total nilai kepemilikan. 

Irvan menuturkan hal ini menunjukkan secara total, investor domestik, baik ritel maupun institusi masih mendominasi modal di pasar saham Indonesia. 

Irvan juga mengatakan pengaruh investor asing pada Bursa tentu masih relevan, terutama pada saham big caps. 

Namun, lanjutnya, secara struktural, dominasi investor asing sudah menurun dibanding 10 tahun lalu karena pertumbuhan pesat investor domestik, baik institusi maupun ritel, yang menyokong likuiditas pasar. 

“Kami berharap partisipasi yang imbang antara investor domestik dengan lokal, sehingga dapat terwujud pertumbuhan yang sehat dari pasar modal Indonesia,” ujarnya. 

Irvan juga menjelaskan sejak pandemi 2020, dominasi komposisi kepemilikan di pasar saham bergeser dari yang sebelumnya mayoritas dimiliki investor asing, menjadi investor domestik. 

Pada 2019, komposisi kepemilikan investor asing masih sebesar 51,85% atau mendominasi lebih dari 50%, sementara pada tahun 2020 angka ini turun menjadi 49,21%. 

“Dengan demikian, basis investor domestik pada pasar modal Indonesia menjadi lebih solid dan dapat menjadi bantalan yang lebih baik jika terjadi tekanan eksternal,” ucapnya. 

Menurutnya, peningkatan kepemilikan investor domestik tidak terlepas dari pertumbuhan investor yang pesat yang didukung oleh edukasi dan literasi keuangan yang meningkat pula. 

Sebagai informasi, berdasarkan data RTI Infokom hingga penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat (18/7/2025), investor asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp60,6 triliun selama 6 bulan terakhir. Sementara itu, sejak awal tahun, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp59,5 triliun. 

Saham-saham perbankan mendapatkan tekanan jual dari investor asing, seperti saham BBCA, BMRI, BBRI, dan BBNI. 

Asing tercatat telah melego saham BBCA dengan nilai sebesar Rp16.8 triliun selama enam bulan terakhir. Sementara itu, saham BMRI mencatatkan net foreign sell terbesar kedua, yaitu sebanyak Rp12,6 triliun. 

Lalu saham BBRI dilego asing hingga berjumlah Rp6,2 triliun, dan saham BBNI dilepas asing dengan nilai mencapai Rp3,4 triliun. 

Investor asing juga terlihat mengurangi portofolionya pada saham milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir, ADRO. Asing melakukan net sell pada saham ADRO sebesar Rp2,5 triliun selama enam bulan terakhir.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro