Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan meluncurkan program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih pada hari ini, Senin (21/7/2025). Program tersebut dinilai akan memengaruhi kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI).
Untuk diketahui, Kopdes/Kel Merah Putih merupakan lembaga ekonomi beranggotakan masyarakat desa yang dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan melalui prinsip gotong royong, kekeluargaan, dan partisipasi bersama.
Sebanyak 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih kemudian akan diluncurkan pemerintah pada hari ini. Peluncuran akan dilaksanakan di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Program tersebut akan melibatkan berbagai pihak termasuk dalam hal akses keuangan, yakni mengandalkan bank BUMN atau himpunan bank milik negara (Himbara).
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Kopdes/Kel Merah Putih akan mendapatkan pendanaan melalui skema kredit usaha rakyat (KUR) melalui bank Himbara. Koperasi-koperasi ini akan menikmati bunga pinjaman KUR sebesar 6% per tahun. Adapun, di antara Himbara yang memiliki portofolio KUR terbesar adalah BBRI.
Analis PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Jovent Muliadi, Axel Azriel, dan Gabriella Alyssa dalam risetnya menilai program Kopdes/Kel Merah Putih akan memengaruhi kinerja keuangan emiten Himbara, terutama BBRI. Bank jumbo ini diperkirakan akan mendapatkan imbal hasil efektif yakni sekitar 11%-11,5% dari penyaluran pendanaan bagi koperasi-koperasi tersebut.
Baca Juga
Bank juga berpeluang untuk melakukan penjualan silang beberapa produk kepada koperasi, misalnya transaksi perbankan atau rekening virtual, serta penyimpanan dana murah (current account saving account/CASA).
Namun, tantangannya ada pada penilaian risiko untuk setiap koperasi oleh bank. Perlu protokol risiko kredit, yaitu pemantauan, penagihan untuk setiap koperasi, dan sanksi jika melanggar tingkat kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) tertentu.
"Namun, dengan asumsi implementasi 80.000 [Kopdes/Kel Merah Putih] dan pinjaman Rp240 triliun, kami tetap berpendapat dampaknya akan bergantung pada skema yang diputuskan pemerintah untuk digunakan, misalnya pinjaman Rp80 triliun untuk KUR," tulis analis IPOT pada beberapa waktu lalu.
Seiring dengan dampaknya itu, IPOT masih merekomendasikan buy untuk BBRI dengan target harga Rp4.700 per lembar.
Sebelumnya, Analis Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi dalam risetnya menilai bahwa program Kopdes/Kel Merah Putih membuat investor khawatir karena berisiko memberikan dampak negatif bagi kinerja bank BUMN seperti BBRI. Menurutnya dampak negatif bisa dirasakan oleh BBRI dalam hal kualitas aset.
Dia juga menyatakan bahwa kondisi tersebut diperkirakan membuat harga saham bank pelat merah tetap berada di bawah tekanan.
Adapun, pada hari ini di momen jelang peluncuran Kopdes/Kel Merah Putih, harga saham BBRI dibuka melemah. Harga saham BBRI turun 0,78% pada perdagangan sesi pertama hari ini, sampai pukul 10.30 WIB di level Rp3.830 per lembar.
Harga saham BBRI juga masih di zona merah, melemah 6,13% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.