Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) telah menyerap dana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp12,7 triliun hingga akhir Juni 2025.
Dengan penyerapan itu, maka dana hasil IPO GOTO tersisa menjadi Rp808,6 miliar.
Direktur GOTO Simon Tak Leung Ho dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan GOTO mendapatkan hasil penawaran umum senilai Rp13,72 triliun pada IPO tahun 2022 lalu. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp4,07 triliun telah direalisasikan untuk modal kerja GOTO.
Lalu, sebesar Rp4,07 triliun untuk penyertaan pada PT Tokopedia. GOTO juga menggunakan sebanyak Rp3,39 triliun dana IPO untuk penyertaan pada PT Dompet Anak Bangsa atau Gopay.
Kemudian, sebesar Rp678,7 miliar untuk penyertaan pada PT Multifinance Anak Bangsa, lalu sebesar Rp274,8 miliar untuk penyertaan pada Velox Digital Singapore Pte. Ltd., dan Rp273,96 miliar untuk penyertaan pada GO Viet Technology Trading Joint Stock.
“Sisa dana hasil penawaran umum adalah Rp808,6 miliar,” kata Simon, Senin (14/7/2025).
Baca Juga
Simon juga menjelaskan GOTO melakukan perubahan rencana penggunaan dana IPO yang telah disetujui pada RUPSLB bulan lalu. Perubahan tersebut yaitu untuk modal kerja Velox Digital Singapore Pte. Ltd. (VDS) sekitar 5% dari dana hasil IPO perseroan atau sebesar Rp678,72 miliar.
Realisasi dana IPO untuk modal kerja VDS telah mencapai Rp274,86 miliar sehingga masih terdapat dana alokasi sebesar Rp403,85 miliar. Dana itu akan direalokasi untuk modal kerja GOTO sebesar Rp300 miliar dan modal kerja PT Dompet Anak Bangsa (DAB) yang menaungi GoPay sebesar Rp103,85 miliar.
GOTO juga mengubah alokasi dana IPO untuk modal kerja Go Viet Technology Trading Joint Stock Company (GVT) sekitar 5% dari dana hasil IPO perseroan atau sebesar Rp678,72 miliar. Dari alokasi itu, realisasi dana IPO GOTO untuk GVT telah mencapai Rp273,96 miliar.
Dengan demikian, masih terdapat sisa alokasi sebesar Rp404,75 miliar yang diusulkan untuk dialihkan ke PT Dompet Anak Bangsa (DAB).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.