Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krakatau Steel (KRAS) Mau Garap 200 Hektare Lahan di Cilegon

Krakatau Steel (KRAS) berencana mengembangkan kawasan industri di Cilegon dengan memanfaatkan lahan seluas 200 hektare yang masih belum tergarap.
Foto udara kawasan industri di Cilegon yang dikelola PT Krakatau Sarana Properti (PT KSP)./ Dok. Istimewa
Foto udara kawasan industri di Cilegon yang dikelola PT Krakatau Sarana Properti (PT KSP)./ Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) menyiapkan rencana pengembangan kawasan industri di Cilegon dengan memanfaatkan lahan seluas 200 hektare yang masih belum tergarap.  

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Krakatau Steel, Daniel Fitzgerald Liman, menyampaikan bahwa pengembangan lahan tersebut akan difokuskan pada pembangunan ekosistem industri berbasis baja. 

“Ekosistem dari kawasan industri di Cilegon ini mau kami kembangkan lagi. Krakatau Steel masih memiliki sekitar 200 hektare tanah yang bisa dikembangkan. Ini akan menjadi tolak ukur utama kebangkitan kami ke depan,” ujar Daniel dalam paparan publik insidentil, dikutip Senin (14/7/2025).

Menurutntya, proyek pengembangan kawasan Cilegon berpotensi menarik minat investor dan membuka peluang monetisasi. Namun, pengembangan dipastikan tetap berfokus untuk mendukung hilirisasi industri baja nasional.

Di sisi lain, emiten produsen baja BUMN ini tengah menjalankan sejumlah proyek strategis lewat anak-anak perusahaan dalam struktur subholding. 

Direktur Komersial, Pengembangan Usaha dan Portofolio Krakatau Steel Hernowo mengungkapkan ada 4 proyek strategis yang bertujuan memperkuat ekosistem kawasan industri dan mendukung operasional perseroan. 

Proyek pertama adalah pembangunan pipa baja transmisi gas Cirebon–Semarang. Proyek ini digarap oleh PT Krakatau Pipe Industries dan diharapkan meningkatkan konektivitas serta mendukung suplai energi yang efisien.

Kedua, Krakatau Tirta Industri (KTI), anak usaha KRAS di bidang pengelolaan air, juga tengah mengembangkan proyek Desel–Demin Water di Sumbawa. 

“KTI juga sedang menjalankan new water treatment plant di Krenceng dengan kapasitas 600 liter per detik. Ini dijalankan untuk mengantisipasi perkembangan bisnis di kawasan industri kami yang di Cilegon,” pungkas Hernowo.

Proyek ketiga meliputi pembangunan tahap kedua dari proyek integrated warehouse yang digarap PT Krakatau Sarana Properti. Fasilitas ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas layanan logistik di kawasan industri. 

Di sektor pelabuhan, PT Krakatau Bandar Samudera sedang melakukan pengadaan kapal tunda guna mendukung kelancaran aktivitas pelabuhan dan pelayanan kepada klien industri di area Krakatau Steel Industrial Estate.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper