Bisnis.com, JAKARTA — Emiten-emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu mendulang nilai transaksi lebih dari Rp6 triliun pada perdagangan Senin (14/7/2025).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi perdagangan pada hari ini mencapai Rp19,05 triliun. Adapun, jumlah frekuensi perdagangan sebanyak 1,77 miliar kali.
Nilai transaksi tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan perdagangan Jumat (11/7/2025) yang tercatat Rp12,94 triliun.
Saham yang mendulang nilai transaksi paling besar pada awal pekan ini ialah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) senilai Rp2,19 triliun atau 11,54% dari total nilai transaksi Senin (14/7/2025).
Selain BMRI, daftar 10 saham dengan nilai transaksi paling besar pada hari ini diisi oleh lima saham yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu.
Lima saham tersebut ialah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), PT Petrosea Tbk. (CUAN), dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA).
BEI mencatat nilai transaksi saham CUAN pada hari ini mencapai Rp1,54 triliun. Disusul oleh transaksi saham PTRO senilai Rp1,46 triliun, BRPT Rp1,41 triliun, BREN Rp1,08 triliun, dan TPIA Rp572 miliar.
Sementara itu, saham PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) hanya membukukan nilai transaksi Rp1,13 miliar. Rendahnya nilai transaksi itu terjadi karena saham CDIA mengalami auto rejection atas (ARA) pada awal perdagangan hari ini.
Merujuk data Bloomberg, saham CDIA melonjak 100 poin atau 25% ke level Rp500 sesaat setelah pembukaan perdagangan Senin (14/7/2025). Di level harga saat ini, saham CDIA sudah ARA 4 hari perdagangan berturut turut dengan mencetak kenaikan 163,15% dari harga initial public offering (IPO) Rp190 per saham.
Dengan demikian, saham enam emiten yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu membukukan total nilai transaksi Rp6,08 triliun. Akumulasi itu setara dengan 31,91% dari total transaksi harian BEI pada Senin (14/7/2025).
Seperti diberitakan Bisnis, MSCI menyampaikan telah meminta masukan mengenai perlakuan terhadap efek yang terkena pengumuman Unusual Market Activity (UMA) di Indonesia, dan/atau watch list board karena kriteria 10 dalam 12 bulan terakhir.
Investment Analis Infovesta Utama Ekky Topan menjelaskan dengan berakhirnya masa pengecualian terhadap saham-saham Grup Barito Pacific dari MSCI, hal ini membuka peluang besar bagi emiten-emiten, seperti BREN, CUAN, dan PTRO untuk masuk ke dalam indeks MSCI, khususnya MSCI Small Cap.
“Ketiga saham ini memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan likuiditas yang cukup aktif, yang sebelumnya tertahan karena kendala struktur kepemilikan atau kebijakan indeks,” kata Ekky, Senin (14/7/2025).
Menurut Ekky, masuknya tiga saham Grup Barito ini ke dalam MSCI akan menjadi katalis positif, karena dapat menarik aliran dana asing dari fund manager global yang berbasis indeks.
Dia melanjutkan walaupun saat ini masih dalam tahap peluang, pasar sudah bereaksi dengan pricing-in kemungkinan tersebut. Hal ini menurut Ekky dapat menjelaskan penguatan harga saham ketiganya belakangan ini, dan turut berkontribusi pada dorongan terhadap IHSG secara keseluruhan.
Ekky melanjutkan, apabila melihat prospek ketiga saham tersebut, secara pribadi dirinya akan memilih masuk ke saham BREN dan PTRO.
Berikut 10 saham dengan nilai transaksi paling jumbo pada Senin (14/7/2025):
- BMRI Rp2,19 triliun
- CUAN Rp1,54 triliun
- PTRO Rp1,46 triliun
- BRPT Rp1,41 triliun
- BBCA Rp1,09 triliun
- BREN Rp1,08 triliun
- BBRI Rp642 miliar
- TPIA Rp572 miliar
- BRMS Rp523 miliar
- ANTM Rp514 miliar
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.