Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Kantongi Nilai Kontrak Baru Rp2,7 Triliun per Mei 2025

Adhi Karya (ADHI) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp2,7 triliun hingga Mei 2025 dengan mayoritas proyek berasal dari BUMN dan BUMD.
Direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) memberikan keterangan terkait RUPST ADHI di Jakarta, Senin (1/4/2024) – JIBI/Dionisio Damara.
Direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) memberikan keterangan terkait RUPST ADHI di Jakarta, Senin (1/4/2024) – JIBI/Dionisio Damara.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten konstruksi BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) mengantongi nilai kontrak baru sebesar Rp2,7 triliun hingga Mei 2025.

Hingga Mei 2025, perolehan kontrak baru ADHI berasal dari BUMN dan BUMD sebesar 70%, lalu pemerintah berkontribusi 22%, serta swasta 7%. Adapun pada periode tahun sebelumnya kontrak berasal dair BUMN 10%, lalu 70% pemerintah, dan swasta 20%.

Corporate Secretary Adhi Karya Rozi Sparta menyampaikan bahwa capaian tersebut memperlihatkan progres yang terus bergerak ke arah positif, meskipun belum sepenuhnya mencapai target tahunan yang ditetapkan perseroan.

“ADHI senantiasa mengoptimalkan peluang dari peningkatan anggaran Kementerian PUPR serta dari sektor BUMN dan BUMN serta swasta untuk mengakselerasi perolehan proyek-proyek baru,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (9/7/2025).

Dia menyebutkan bahwa proyek besar yang diraih ADHI antara lain coal handling facility Inpit Banko di Sumatera Selatan dan Dermaga Integrasi Terminal di Sumatera Barat.

Sementara itu, terkait dengan kinerja hingga akhir Maret 2025, ADHI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,68 triliun atau turun 36,10% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang meraih Rp2,63 triliun.

Pendapatan perseroan dikontribusikan oleh segmen teknik dan konstruksi sebesar Rp1,3 triliun; properti dan pelayanan Rp94,71 miliar; manufaktur menyumbang Rp213,03 miliar serta investasi dan konsesi Rp67,69 miliar.

Di tengah penurunan pendapatan usaha, perseroan turut memangkas beban pokok sebesar 40,68% year on year (YoY) menjadi Rp1,42 triliun. Hasilnya, ADHI membukukan laba kotor senilai Rp255,15 miliar atau tumbuh 12,59% YoY.

Raihan itu kemudian dikurangi dengan beban usaha yang mencapai Rp186,85 miliar, sehingga ADHI menorehkan laba usaha sebesar Rp68,3 miliar atau naik 19,35% YoY.

Setelah memperhitungkan pendapatan dan beban lainnya, emiten BUMN Karya mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp316,59 juta alias merosot hingga 96,88% secara tahunan.

__________ 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper