Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan masih cenderung konsolidasi pada perdagangan hari ini, Rabu (2/7/2025) dan uji resistance di level 7.000. Saham apa yang menarik dicermati investor pada hari ini?
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan pelemahan 0,18% ke level 6.915,36 pada perdagangan kemarin, Selasa (1/7/2025).
IHSG pun masih berada di zona merah, melemah 2,32% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Pasar saham Indonesia pun masih mencatatkan larinya dana asing. Tercatat, nilai jual bersih atau net sell asing di pasar saham Indonesia mencapai Rp696,03 miliar pada perdagangan kemarin. Alhasil, net sell asing memcapai Rp54,26 triliun sepanjang tahun berjalan.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim mengatakan faktor pendorong pelemahan IHSG pada perdagangan kemarin adalah laporan keuangan beberapa bank BUMN yang mencatatkan penurunan laba per Mei 2025. Kondisi tersebut memicu investor melakukan profit taking.
Selain itu, disinyalir investor cenderung melakukan trading jangka pendek, menjelang aksi masa penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yang masif.
Laporan kinerja APBN hingga semester I/2025 juga menunjukkan pendapatan negara mencapai Rp1.201 triliun dan diperkirakan hanya akan mencapai Rp2.865,5 triliun atau 95,4% dari target pada akhir tahun.
Sementara, belanja negara pada paruh pertama 2025 mencapai Rp1.407 triliun dan diperkirakan mencapai Rp3.527.5 atau 97,4% dari target pada akhir tahun. Dengan demikian, defisit APBN diperkirakan akan mencapai 2,78% dari produk domestik bruto (PDB), lebih besar daripada target 2,53% dari PDB. Selain itu pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tumbuh 4,8%-5,0%, di bawah target 5,2%.
Inflasi per Juni 2025 yang lebih tinggi dari perkiraan, serta masih terdapat ketidakpastian tarif impor pun diperkirakan akan menjadi faktor negatif bagi pergerakan IHSG.
"Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan cenderung konsolidasi di kisaran level 6.840-7.000, menunggu katalis baru untuk menentukan arah," kata Ratna dalam risetnya pada Rabu (2/7/2025).
IHSG pun diproyeksikan mencapai level resistance 7.000, pivot 6.950, dan support 6.800. Menurut Ratna, selama belum ada breakout dari area tersebut, pergerakan indeks cenderung terbatas dan rawan pullback teknikal.
Phintraco Sekuritas menilai terdapat sejumlah saham yang patut diperhatikan hari ini. Deretan saham yang direkomendasikan hari ini antara lain PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF).
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

IHSG terperosok turun 62,64 poin atau 0,91% ke level 6.852,71 hingga akhir sesi I perdagangan hari ini. Indeks komposit bergerak di rentang 6.844,97 hingga 6.905,36.
Sebanyak 192 saham naik, 378 saham turun, dan 206 saham stagnan. Gerak IHSG ditekan oleh koreksi harga saham BBRI yang turun 1,08%, BMRI melemah 0,42%, BBCA turun 0,86%, BRPT anjlok 4,83%, ANTM melemah 2,28%.
Senada, saham CUAN merosot 4,1%, BRMS anjlok 3,43%, dan AMMN terdepresiasi 2,59%. Berbanding terbalik, saham DSSA naik tipis 0,47%, MBMA menguat 1,37%, serta TOWR melejit 11,34% dan MINA melonjak 14,55%.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG melemah 23,1 poin atau 0,33% ke level 6.892,25 pada pagi ini. IHSG bergerak di rentang 6.887 hingga 6.905.
Pelemahan IHSG pada pagi ini didorong oleh sejumlah saham big caps. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 0,54% ke level Rp3.680, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 0,86% ke level Rp8.625, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) merosot 1,44% ke level Rp8.550, dan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) melemah 0,94% ke posisi Rp10.525 per saham.
Selain itu, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau melemah 0,98% ke posisi Rp3.040 bersama dengan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) yang turun 1,47% ke level Rp402.
Berbanding terbalik, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dibuka menghijau dengan penguatan 0,21% ke posisi Rp4.760, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) menguat 0,3% ke level Rp1.660, dan saham PT Astra International Tbk. (ASII) terapresiasi 0,9% ke level Rp4.490 per saham pada awal perdagangan hari ini.