Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola taksi PT Blue Bird Tbk. (BIRD) berhasil membawa pulang penghargaan Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 untuk kategori transportasi jalanan.
BIRD meraup penghargaan BIA 2025 mengungguli sejumlah nominasi di kategori transportasi jalanan lainnya seperti PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS).
Tak heran, sebab BIRD telah mencatatkan kinerja bisnis yang bertumbuh. Berdasarkan laporan keuangan, BIRD mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp585,19 miliar pada 2024, naik 29,19% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba 2023 sebesar Rp452,97 miliar.
Kinerja moncer laba BIRD didorong oleh pendapatan neto yang naik 13,96% yoy menjadi Rp5,03 triliun pada 2024, dibandingkan Rp4,42 triliun pada 2033.
Baca Juga : Bisnis Indonesia Award 2025: Ketidakpastian Bukan Hambatan, tapi Katalis Inovasi dan Strategi |
---|
Torehan positif perseroan juga diiringi dengan peningkatan kontribusi layanan taksi dan non-taksi seperti rental, bus, shuttle, serta layanan lainnya. Pendapatan segmen layanan taksi meningkat 12%, sementara pendapatan layanan rental, bus, shuttle, serta layanan lainnya meningkat hingga 19%.
BIRD juga mencatatkan penambahan sekitar 1.200 armada baru seluruh segmen layanan pada 2024. Total armada BIRD yang beroperasi pun menjadi lebih dari 24.000 unit, termasuk untuk layanan mobilitas AKAP Premium Cititrans Busline yang baru diluncurkan.
Adapun, Bisnis Indonesia Awards atau BIA merupakan kegiatan tahunan dari Bisnis Indonesia Group untuk mengapresiasi para pelaku bisnis dengan kinerja ciamik.
BIA 2025 merupakan pelaksanaan ke-23, sejak pertama kali Bisnis Indonesia menyelenggarakannya pada 2002.
Tema yang telah ditetapkan untuk 2025 yaitu Resilience Towards Uncertainty. Tema tersebut diterjemahkan sebagai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan secara konsisten, meskipun dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi dan pasar dengan menunjukkan stabilitas pertumbuhan dan kinerja keuangan yang andal.
Secara umum, seleksi penjurian BIA 2025 terdiri dari dua tahap yaitu seleksi kuantitatif dan kualitatif. Para nominasi penerima award yakni perusahaan emiten dan perbankan yang lolos dari setiap kategori dari tahapan kuantitatif akan diajukan ke tahap kualitatif.
Terdapat sejumlah juri BIA 2025 di antaranya Menteri Komunikasi & Informatika Tahun 2014 - 2019 Rudiantara, Ketua Dewan Komisioner OJK 2017-2022 Wimboh Santoso, Wakil Menteri Keuangan 2014-2019 Mardiasmo, Ekonom Senior, Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan Tahun 2001-2010 Raden Pardede, dan Presiden Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika Lulu Terianto.