Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuda-Kuda Blue Bird (BIRD) Hadapi Persaingan Taksi Vietnam Xanh SM

PT Blue Bird Tbk. (BIRD) menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi persaingan dengan pemain baru dari Vietnam, Xanh SM.
Ilustrasi mobil listrik Blue Bird./ Dok. Bisnis.com
Ilustrasi mobil listrik Blue Bird./ Dok. Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penyedia jasa layanan transportasi PT Blue Bird Tbk. (BIRD) menghadapi persaingan dengan pemain baru dari Vietnam, Xanh SM. BIRD pun menyiapkan sejumlah strategi guna mendongkrak kinerja bisnis di tengah persaingan tersebut.

Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono mengatakan Blue Bird sudah terbiasa dengan iklim persaingan, meskipun hadir pemain baru di bisnis transportasi taksi.

"Blue Bird sudah cukup lama selalu ada di lanskap kompetitif. Jadi bukan hal baru, walau pemainnya baru. Kami akan evaluasi, memastikan kinerja lebih baik dari tahun lalu," kata Adrianto Djokosoetono atau biasa disapa Andre itu dalam agenda konferensi pers rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BIRD pada Kamis (19/6/2025).

Andre mengatakan BIRD lebih memilih fokus terhadap upaya mendongkrak kinerja bisnis. BIRD pun menyiapkan sejumlah strategi guna mendongkrak kinerjanya itu.

BIRD misalnya menjalankan sejumlah langkah, termasuk mengembangkan armada kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Sebelumnya, Andre mengatakan BIRD berencana menambah 1.000 unit EV. 

Dengan 1.000 tambahan EV, porsi kendaraan listrik BIRD akan mencapai 4% dari keseluruhan armada. Adapun, hingga kuartal I/2025 ini, sebanyak 300 EV telah terealisasi dari seluruh target. 

Wakil Direktur Utama Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono mengatakan dalam penambahan kendaraan listrik, BIRD menyasar beberapa tipe layanan, mulai dari bus listrik hingga tipe MPV. Sejumlah merek mobil listrik pun disasar seperti BYD Denza, BYD M6, hingga BMW iX.

"Jadi penambahan armada kendaraan listrik kami cukup agresif tahun ini," kata Sigit.

Direktur Blue Bird Irawaty Salim mengatakan dalam menjalankan strategi penambahan kendaraan listrik itu, perseroan menyiapkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp1,8 triliun pada 2025.

"Dana capex paling banyak kami akan gunakan untuk peremajaan armada dan penambahan armada," ujar Irawaty.

Adapun, seiring dengan penambahan armada tersebut, BIRD menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga dobel digit pada 2025.

Sampai kuartal I/2025, BIRD telah mencatatkan kenaikan laba 42,82% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp165,39 miliar, dibandingkan laba pada kuartal I/2024 sebesar Rp115,8 miliar.

Sejalan dengan laba, pendapatan BIRD yang mencapai Rp1,3 triliun pada periode yang berakhir 31 Maret 2025 itu naik 16,19% yoy dibandingkan Rp1,12 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, BIRD tengah menghadapi persaingan seiring dengan munculnya pesaing baru dari Vietnam yakni Xanh SM. Berdasarkan catatan Bisnis.com, Xanh SM resmi meluncur di Indonesia pada akhir tahun lalu (18/12/2024). Mengutip laman Instagram resminya, Xanh SM masih akan melayani area Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan menggunakan mobil listrik VinFast. 

Xanh SM sendiri didirikan pada 2023 dengan mengoperasikan 100.000 unit kendaraan listrik, termasuk mobil listrik, sepeda motor listrik, dan unit yang dikelola mitra perusahaan. 

Seluruh layanan Xanh SM menggunakan mobil listrik VinFast. Xanh SM telah berhasil memperluas operasinya ke 54 dari 63 provinsi dan kota di Vietnam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper