Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) atau XLSMART meraih Special Award kategori B2B Digital Innovation Leader dalam ajang Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 di Jakarta, Senin (30/6/2025).
Entitas hasil merger antara PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) ini tengah memantau perkembangan ekosistem 5G di Indonesia dengan bersikap selektif dan terukur dalam membangun jaringan generasi kelima tersebut.
Presiden Direktur & CEO XLSMART, Rajeev Sethi, mengatakan bahwa merger antara dua operator besar tersebut menjadi momentum strategis untuk memperkuat infrastruktur jaringan sekaligus mendorong efisiensi operasional perusahaan.
“Pengembangan 5G di Indonesia masih lambat dibandingkan negara tetangga. Merger ini juga menyiapkan jaringan kami untuk 5G, sehingga saat waktunya tepat, kami siap meluncurkan 5G di kota-kota yang kami targetkan,” ujarnya dalam wawancara eksklusif dengan Bisnis Indonesia, Rabu (18/6/2025).
Sebelum merger, XL Axiata telah lebih dahulu mengembangkan layanan 5G di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya menggunakan pita spektrum 1800 MHz dan 2100 MHz dengan metode Dynamic Spectrum Sharing. Sementara itu, Smartfren sempat melakukan uji coba layanan 5G untuk segmen industri manufaktur di kawasan Meruya, Jakarta Barat.
Rajeev menjelaskan salah satu dampak positif dari merger adalah efisiensi infrastruktur jaringan. XLSMART kini dapat menggabungkan menara-menara telekomunikasi yang sebelumnya berdiri berdampingan, lalu mengalihkannya ke wilayah-wilayah yang belum terlayani secara optimal.
Baca Juga
Tak hanya itu, kombinasi spektrum dari kedua entitas juga menjadi keunggulan tersendiri. XLSMART kini memiliki kapasitas dan efisiensi jaringan lebih besar dibandingkan sebelumnya.
“Dengan merger, kami menggabungkan spektrum XL dan Smartfren sehingga kapasitas dan efisiensi jaringan kami menjadi yang terbaik di pasar. Jaringan juga akan di-refresh, semua peralatan baru dan siap untuk 5G,” kata Rajeev.
Bisnis Indonesia Group menggelar BIA 2025 dengan tema Resilience Towards Uncertainty yang memasuki tahun penyelenggaraan ke-23 sebagai bentuk apresiasi terhadap pelaku usaha yang mampu bertahan di tengah tantangan ekonomi global.
BIA 2025 menganugerahkan penghargaan kepada 39 kategori emiten non-bank dan 7 kategori perbankan, serta special awards bagi perusahaan dengan kontribusi luar biasa dalam transformasi digital, keberlanjutan, dan inklusi ekonomi.
Dewan Juri BIA 2025 terdiri dari Wimboh Santoso (mantan Ketua Dewan Komisioner OJK), Mardiasmo (mantan Wakil Menteri Keuangan), Lulu Terianto (Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group), Rudiantara (mantan Menkominfo), dan Raden Pardede (mantan Sekretaris KSSK), yang menilai berdasarkan aspek kinerja keuangan, inovasi, tata kelola, dan dampak sosial.