Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Emiten Emas Peter Sondakh (ARCI) Kembali Absen Bagikan Dividen

Archi Indonesia (ARCI) tidak membagikan dividen tunai kepada pemegang saham dari kinerja tahun buku 2024 lantaran fokus untuk memacu kegiatan eksplorasi.
Direksi PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) dalam paparan publik tahun buku 2023, Kamis (6/6/2024). /Bisnis-Artha Adventy.
Direksi PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) dalam paparan publik tahun buku 2023, Kamis (6/6/2024). /Bisnis-Artha Adventy.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang emas milik konglomerat Peter Sondakh, PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) memutuskan tidak membagikan dividen tunai kepada pemegang saham dari kinerja tahun buku 2024.

Keputusan tersebut diambil berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan di Rajawali Place, Jakarta, Kamis (19/6/2025).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ARCI resmi melantai sejak Juni 2021. Namun, sejak resmi tercatat, perseroan belum pernah membagikan dividen. 

“Untuk laba bersih tahun 2024, seperti yang sudah kami paparkan di dalam RUPST bahwa perseroan memutuskan tidak akan membagikan dividen,” ujar Direktur Utama Archi Indonesia, Rudy Suhendra, dalam paparan publik.

Rudy menjelaskan bahwa keputusan itu diambil karena hasil eksplorasi yang dilakukan perusahaan dinilai sangat signifikan dan berpotensi memberikan dampak positif terhadap kinerja produksi pada tahun-tahun mendatang.

Sepanjang tahun lalu, perseroan melaporkan realisasi kegiatan eksplorasi mencapai 427 titik pengeboran. Dari jumlah tersebut, 212 titik dilakukan lewat metode diamond drilling, dengan total kedalaman mencapai 52.357 meter.

Sementara itu, reverse circulation (RC) dilakukan pada 215 titik dengan kedalaman mencapai 23.450 meter. Secara keseluruhan, total pengeboran eksplorasi yang dilakukan perseroan mencapai 75.807 meter pada 2024.

Selain itu, Rudy menambahkan bahwa prospek harga emas yang dinilai stabil turut memperkuat keputusan ini. Perbankan bahkan disebut telah memberikan proyeksi bahwa harga emas dapat menembus level US$4.000 per troy ounce.

“Kami yakin investasi dari laba bersih 2024 akan jauh lebih bermanfaat bagi pemegang saham apabila diarahkan untuk melanjutkan eksplorasi,” pungkasnya.

ARCI diketahui mencatatkan pendapatan sebesar US$287,61 juta sepanjang 2024. Perolehan ini mengalami kenaikan hingga 15,21% dibandingkan dengan pendapatan tahun sebelumnya yang mencapai US$249,63 juta.

Seluruh pendapatan berasal dari domestik. Tiga pembeli utama emas ARCI adalah PT Swanim Murni Mulia dengan kontribusi US$139,61 juta, PT Untung Bersama Sejahtera senilai US$74,66 juta, dan PT Indo Prosperity International sebesar US$37,2 juta. 

ARCI juga tidak lagi mencatatkan penjualan kepada pembeli luar negeri seperti Sri Exports dan StoneX APAC Pte. Ltd. yang sebelumnya menjadi pelanggan pada 2023.

Dari sisi operasional, ARCI mencatatkan beban pokok penjualan sebesar US$227,09 juta. Beban penjualan tercatat mencapai US$597.305, diikuti beban umum dan administrasi sebesar US$9,04 juta, serta beban operasi lain senilai US$4,89 juta. 

Secara keseluruhan, ARCI mencetak laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2024 sebesar US$10,45 juta. Nilai ini turun 28,22% dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya yakni US$14,56 juta.

Dari lantai bursa, saham ARCI ditutup menguat sebesar 11,11 menjadi Rp600 per saham. Harga ini mencerminkan lonjakan sebesar 141,94% sejak awal tahun (year to date/YtD), serta melompat 138,10% selama 3 bulan terakhir.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper