Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Triputra milik konglomerat TP Rachmat, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) memutuskan akan menebar dividen dengan nilai Rp12,7 miliar kepada pemegang saham. ASLC pun ancang-ancang akan menggelar buyback senilai Rp50 miliar.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) ASLC yang digelar kemarin, Selasa (17/6/2025) memutuskan untuk memanfaatkan sebagian laba sebagai dividen.
Nilai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham mencapai Rp12,7 miliar atau Rp1 per saham. Nilai dividen itu mencapai 25% dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp50,2 miliar.
"Meskipun terus berekspansi, kami juga akan membagikan dividen sebagai wujud nyata dari komitmen perseroan untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” kata Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari, Jany Candra dalam keterangan tertulis pada Rabu (18/6/2025).
Pada 2024, ASLC sendiri telah membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp50,2 miliar, melesat dari dari perolehan laba tahun buku 2023 yang sebesar Rp26,7 miliar.
Selain tebaran dividen, RUPST ASLC pun memutuskan untuk menyetujui program pembelian kembali atau buyback saham senilai Rp50 miliar.
Baca Juga
Aksi buyback saham ASLC itu dijalankan dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Selain itu, perseroan akan menjalankan skema kepemilikan saham oleh manajemen dan karyawan.
Di tengah aksi korporasi itu, pada tahun ini ASLC pun bergeliat ekspansi. Direktur Keuangan Autopedia Sukses Lestari Armeza Umar mengatakan dalam menjaga keberlanjutan pertumbuhan penjualan mobil bekas, ASLC terus memperluas jaringan showroom Caroline.id.
Adapun, pada awal tahun ini, ASLC telah menambah dua showroom baru yakni di Cibubur dan Paskal, Bandung. Rencananya, ASLC akan menambah dua lagi showroom Caroline.id yang berlokasi di Bandung serta Jabodetabek.
"Capex yang disiapkan tahun ini mencapai Rp20 miliar - Rp30 miliar. Total semua untuk investasi cabang," kata Armeza.
Upaya ekspansi tersebut dilakukan ASLC guna mendongkrak kinerja bisnis, termasuk pendapatan serta laba.
"Target, kami harapkan laba terus bertumbuh dengan optimum. Hasil penjualan juga kami yakini bisa bertumbuh.," ujar Armeza.
ASLC sendiri telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp12,31 miliar per kuartal I/2025. Adapun, laba ASLC itu susut 19,78% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih pada periode yang sama 2024 sebesar Rp15,34 miliar.
ASLC sebenarnya mencatatkan pertumbuhan pendapatan 21,38% yoy menjadi Rp222,51 miliar pada tiga bulan pertama 2025, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp183,31 miliar.
Namun, beban pokok pendapatan ASLC naik 30,05% yoy menjadi Rp156,05 miliar pada kuartal I/2025, dibandingkan Rp119,98 miliar pada kuartal I/2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.