Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti, PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp444,85 miliar atau setara Rp24 per saham dari laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp2,12 triliun.
Keputusan tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan di Jakarta pada Selasa (17/6/2025).
Selain menetapkan pembagian dividen, perseroan juga mengalokasikan dana sebesar Rp1 triliun sebagai cadangan, sedangkan Rp1,68 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan guna mendukung pengembangan usaha ke depan.
Sepanjang 2024, CTRA membukukan penjualan dan pendapatan usaha senilai Rp11,18 triliun. Raihan itu meningkat 21,01% dibandingkan Rp9,25 triliun pada 2023.
Meskipun beban pokok penjualan juga mengalami peningkatan sebesar 26,44% year on year (YoY) menjadi Rp5,92 triliun, CTRA tetap membukukan kenaikan laba kotor sebesar 15,43% secara tahunan menjadi Rp5,26 triliun pada 2024.
Sektor real estat masih mendominasi kinerja pendapatan CTRA dengan raihan Rp8,9 triliun pada tahun lalu atau tumbuh 25,12% YoY. Segmen sewa juga naik 3,12% YoY menjadi Rp1,42 triliun, dan segmen lain-lain tembus Rp853,55 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, emiten properti yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 1994 ini mencetak rekor baru marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp11 triliun pada 2024, meningkat 8% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan internal, CTRA perolehan prapenjualan tersebut meningkat sebesar 8% YoY dan telah mencapai 99,2% dari target 2024 yakni Rp11,1 triliun.
Head of Investor Relation Ciputra Development Aditya Ciputra Sastrawinata mengatakan bahwa pencapaian tertinggi itu didorong oleh produk landed residential yang berkontribusi 95% dari total prapenjualan dengan pertumbuhan 6% YoY.
“Beberapa faktor utama yang mempengaruhi capaian marketing sales tersebut antara lain adalah strategi diversifikasi geografis dan produk Ciputra,” ujar Aditya.
Dari sisi harga, unit dengan banderol di rentang Rp2–Rp5 miliar mendominasi prapenjualan dengan kontribusi 43%. Capaian tersebut juga diikuti oleh unit Rp1 hingga Rp2 miliar yang menyumbang 31% total prapenjualan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.