Bisnis.com, JAKARTA — PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) optimistis mengejar target marketing sales Rp11 triliun pada 2025, serupa seperti 2024. Adapun, target pendapatan diharapkan meningkat 5%–10%, dan laba bersih naik lebih tinggi 10%–15%.
Ciputra Development tercatat membukukan marketing sales atau prapenjualan sebesar Rp3,15 triliun selama Januari – Maret 2025. Perolehan ini turun 5% secara tahunan (year on year/YoY), tetapi menguat 35% dibandingkan dengan kuartal IV/2024.
Dari sisi kinerja keuangan, CTRA mencatatkan pendapatan Rp2,73 triliun per Maret 2025, naik 17,9% YoY dari sebelumnya Rp2,31 triliun. Laba bersih naik lebih tinggi, yakni 36,6% menjadi Rp660,40 miliar dari Rp483,39 miliar per Maret 2024.
Pada 2024, CTRA mengemas marketing sales Rp11,01 triliun, dengan raihan pendapatan Rp11,18 triliun dan laba bersih Rp2,12 triliun. Dengan estimasi target yang sudah disampaikan, maka setidaknya CTRA berpotensi meraih pendapatan Rp12,30 triliun dan laba bersih 2,44 triliun.
Head of Investor Relation Ciputra Development Aditya Ciputra Sastrawinata menyatakan marketing sales CTRA menjadi yang terbesar di antara perusahaan properti lainnya. Pada 2025, perusahaan menargetkan raihan Rp11 triliun, dengan estimasi pendapatan 5%–10%, dan laba bersih naik 10%–15%.
“Untuk pendapatan CTRA, sekitar 80% berasal dari pengembangan properti untuk dijual seperti rumah dan ruko, sedangkan 20% ialah pengelolaan properti komersial seperti mal, hotel, dan rumah sakit” ujarnya dalam Paparan Publik, Selasa (17/6/2025).
Baca Juga
Menurut Aditya ada dua alasan utama CTRA mencanangkan target marketing sales pada 2025 yang serupa dengan 2024. Pertama, ada tantangan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang menanjak, meskipun terbatas.
Bila situasi ini berlanjut maka akan berdampak ke minat konsumen. Pembelian yang menggunakan KPR berkontribusi hingga 72% terhadap marketing sales CTRA pada kuartal I/2025.
Faktor kedua, ialah CTRA hanya mengandalkan penjualan dari proyek-proyek eksisting. Pada 2025, perusahaan masih mematangkan sekitar 5 skema joint operation (JO), yang diperkirakan belum rampung hingga akhir tahun ini.
Sejumlah proyek properti yang menjadi andalan CTRA pada 2025 ialah CitraGarden Bintaro, CitraLand Surabaya, CitraGarden Serpong, Citra City Sentul, CitraRaya Tangerang, CitraLand Gama City Medan, CitraGarden City Jakarta, CitraLand The GreenLake Surabaya, CitraGarden Sidoarjo, dan CitraLand CPI City Makassar.
Secara total, CTRA memiliki lebih dari 89 proyek di 34 kota di Indonesia dengan land bank sendiri 2.009 hektare (Ha) dan land bank proyek JO 2.166 Ha. Menurut Aditya, diversifikasi lokasi dan produk membuat peluang pertumbuhan CTRA di berbagai wilayah sekaligus mengurangi ketergantungan di pasar tertentu.
Direktur Utama CTRA Chandra Ciputra menyebutkan di tengah penurunan daya beli masyarakat, perseroan memilih mengambil segmen midle up yang pengaruhnya tidak terlalu besar. Sekitar 44% atau mayoritas marketing sales perseroan berasal dari rumah dengan harga Rp2 miliar—Rp5 miliar.