Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas kembali menguat meski Amerika Serikat dan China telah menyetujui rencana besar untuk meredakan ketegangan perdagangan selama pembicaraan di London.
Dilansir Bloomberg, di pasar spot hari ini (11/6/2025) pukul 12.31 WIB, harga emas menguat 0,52% ke level US$3.340,89.
Penguatan emas ini di luar prediksi setelah AS dan China mengatakan mereka telah menyetujui rencana untuk meredakan ketegangan perdagangan selama pembicaraan di London.
Emas batangan pada level US$3.340 per ons ini setara naik hampir 1% untuk minggu ini.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan perwakilan perdagangan China Li Chenggang mengatakan kedua belah pihak telah menyetujui secara prinsip kerangka kerja untuk menerapkan konsensus yang mereka capai di Jenewa.
Peredaman ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia seharusnya berdampak negatif bagi aset safe haven seperti emas, dan kurangnya pergerakan turun pada emas batangan menunjukkan investor sedang menunggu lebih banyak perkembangan.
Baca Juga
Logam mulia telah melonjak lebih dari seperempat tahun ini karena Presiden Donald Trump memulai kebijakan tarif yang agresif dan juga mengguncang lanskap geopolitik. Bank sentral telah menjadi pembeli emas yang antusias karena mereka berusaha untuk beralih dari aset AS.
Secara keseluruhan, indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,1%. Perak naik mendekati level tertinggi dalam 13 tahun, sementara platinum naik ke level tertinggi dalam empat tahun. Paladium juga naik.
Investor menantikan lelang obligasi pemerintah AS pada hari Kamis, dengan permintaan yang lemah berpotensi meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.