Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Melemah Jelang Babak Baru Negosiasi AS-China

Harga emas terpantau melemah hari ini di tengah sikap pasar menunggu putaran baru perundingan perdagangan AS-China.
Karyawan memperlihatkan logam mulia Antam di Jakarta, Selasa (20/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan memperlihatkan logam mulia Antam di Jakarta, Selasa (20/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terpantau melemah pada Senin (9/6/2025) pagi setelah kehilangan hampir 2% selama dua sesi sebelumnya di tengah sikap pasar menunggu putaran baru perundingan perdagangan AS-China yang menawarkan harapan ketegangan perdagangan antara keduanya dapat diredakan.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spor terpantau melemah 0,04% pada US$3.309,04 per troy ounce. Sementara itu, harga emas Comex juga terpantau turun 0,66% pada level US$3.324,60.

Harga emas batangan diperdagangkan di atas US$3.306 per troy ounce, setelah turun pada Jumat pekan lalu karena data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan mengurangi beberapa kekhawatiran tentang kemerosotan ekonomi negara tersebut. 

Para negosiator perdagangan utama dari Washington dan Beijing akan mengadakan pembicaraan baru di London pada Senin waktu setempat, dengan dominasi China dalam produksi tanah jarang menjadi fokus utama.

Investor akan mencermati hasil lelang obligasi pemerintah AS jangka panjang pada Kamis (12/6/2025) mendatang. Penolakan global terhadap utang tersebut mengubah apa yang biasanya merupakan penjualan rutin menjadi peristiwa yang sangat dinanti. 

Hasil yang buruk dari pelelangan itu kemungkinan akan menguntungkan bagi harga logam mulia. 

Hal itu dapat menambah dorongan bagi reli emas batangan selama lebih dari seperempat tahun ini karena investor lebih menyukai aset yang aman di tengah lingkungan ekonomi dan geopolitik yang semakin bergejolak. 

Sementara itu, People's Bank of China (PBOC) menambah cadangan emasnya selama tujuh bulan berturut-turut pada Mei, melanjutkan upayanya untuk mendiversifikasi kepemilikan meskipun terjadi fluktuasi harga yang sedang berlangsung. 

Menurut data, PBOC menambahkan 60.000 troy ons logam ke cadangannya bulan lalu, sehingga totalnya menjadi 73,83 juta troy ons.

Harga emas batangan naik ke rekor pada April lalu, didukung oleh pembelian bersama bank sentral karena otoritas berusaha untuk mendiversifikasi kepemilikan dari dolar AS. Pembelian tersebut, termasuk yang dilakukan oleh PBOC, dipandang sebagai dukungan utama untuk harga di masa mendatang. 

Secara global, analis di Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan, pemain berdaulat menambahkan sekitar 80 metrik ton emas per bulan, senilai sekitar $8,5 miliar pada harga saat ini.

Adapun, cadangan devisa China naik menjadi US$3.285 triliun pada Mei dari $3,282 triliun pada akhir April.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper