Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPTL PLN Siap Dongkrak Kinerja Pertamina Geothermal (PGEO)

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) memproyeksikan akan mendapat peningkatan pendapatan dan laba seiring hadirnya RUPTL PLN 2025–2034.
Jajaran Direksi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (3/6/2025). Istimewa
Jajaran Direksi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (3/6/2025). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) memproyeksikan bakal meraup pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas akibat kehadiran Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025—2034.

Manager Corporate Communication & CSR Pertamina Geothermal Muhammad Taufik menerangkan, kendati pendapatan dan laba perseroan akan sangat bergantung pada sejumlah faktor, namun kontribusi PGEO dalam RUPTL diproyeksikan bakal memberikan untung bagi perseroan.

”Kami memproyeksikan adanya peningkatan kontribusi terhadap pendapatan dan profitabilitas seiring dengan berjalannya proyek dan realisasi penjualan listrik kepada PLN,” katanya kepada Bisnis, Kamis (5/6/2025).

Selain itu, Taufik menerangkan bahwa keikutsertaan PGEO dalam RUPTL juga bakal meningkatkan visibilitas dan kepastian bisnis, serta memperkuat posisi PGEO dalam ekosistem energi nasional.

Adapun demi menyambut RUPTL PLN, PGEO tengah menyiapkan sejumlah proyek strategis. Mereka bahkan mempercepat pengembangan proyek-proyek panas bumi untuk itu.

Adapun proyek tersebut antara lain pengembangan proyek Lumut Balai Unit 2 dengan kapasitas terpasang 55 mega watt (MW), Hululain Unit 1 & 2 berkapasitas 110 MW, hingga sejumlah proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW.

”Kontribusi ini merupakan bentuk nyata dukungan PGE terhadap target RUPTL yang mendorong penambahan 5,2 GW energi panas bumi secara nasional,” tambahnya.

Proyek Lumut Balai 2, kata Taufik, sedang memasuki tahap akhir. Target rampungnya proyek ini adalah pada akhir Juni. Saat ini, perseroan tengah menyelesaikan tahapan uji teknis dan persiapan operasi komersial agar proyek ini dapat rampung sesuai target.

Sementara itu, proyek Hululais 1 & 2 diproyeksikan rampung pada 2027. PGEO juga berupaya keras untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana sebab PGEO memiliki perjanjian dengan PLN untuk menyediakan suplai uap sebesar 110 MW.

Selain itu, PGEO juga telah mengidentifikasi sumber panas bumi baru di 10 wilayah kerja panas bumi (WKP). Taufik menerangkan, pihaknya tengah melakukan kajian teknis dan evaluasi secara menyeluruh untuk menentukan prioritas eksplorasi agar bisa bertahan secara jangka panjang.

”Meskipun RUPTL menjadi salah satu acuan, fokus kami melampaui sekadar pemenuhan target tersebut,” katanya.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan akan ada tambahan pembangkit listrik dengan kapasitas 71 gigawatt (GW) dalam RUPTL 2025-2034. Sebanyak 70% dari tambahan kapasitas itu pun disebut akan berasal dari energi terbarukan (EBT).

Dalam rencana itu, Indonesia menargetkan pembangunan kapasitas tenaga surya sebesar 17 GW, termasuk sistem baterai pendukung. Kemudian, terdapat rencana penambahan kapasitas tenaga hidro sebesar 16 GW.

Khusus panas bumi, alokasinya mencapai 5,2 GW pada RUPTL anyar itu. Panas bumi bakal mengejar kapasitas terpasang sebesar 1,1 GW sampai 2029.

Sebelumnya, PLN memperkirakan investasi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas setrum terpasang sebesar 71 GW hingga 2034 mencapai Rp2.400 triliun.

Belakangan, Kementerian ESDM memberikan porsi sampai 60% untuk keterlibatan pengembang listrik swasta (IPP) dalam menggarap penambahan pembangkit listrik di RUPTL PLN tersebut.

RUPTL 2025-2034 sebelumnya direncanakan terbit pada kuartal pertama tahun ini. Namun, rencana itu molor. Pasalnya, para pemangku kepentingan disebut masih melakukan kajian.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper