Bisnis.com, JAKARTA — Para Pembeli Emas Antam yang Masih Gigit Jari Awal Juni 2025 hingga Alasan JP Morgan Kerek Target Harga ANTM, Kilau Emas Belum Padam.
Simak informasi selengkapnya di artikel Bisnis Indonesia Premium berikut ini:
1. Para Pembeli Emas Antam yang Masih Gigit Jari Awal Juni 2025
Para pembeli emas Antam yang belum menikmati potensi cuan jual memasuki awal Juni 2025.
Baca selengkapnya di sini.
2. Alasan JP Morgan Kerek Target Harga ANTM, Kilau Emas Belum Padam
Prospek bisnis bijih nikel dan emas PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) bakal melampaui ekspektasi JP Morgan meski sudah mencapai kinerja cemerlang pada kuartal I/2025. JP Morgan menaikkan target harga menjadi Rp3.850 dari sebelumnya Rp3.100 per saham sejalan dengan prospek laba yang lebih tinggi sepanjang 2025-2026.
Baca selengkapnya di sini.
3. Alasan JP Morgan Masih Jadikan MAPA & MAPI Saham Pilihan di Sektor Konsumer
Dua emiten ritel yakni PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) dan anak usahanya, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA), JP Morgan meyakini keduanya sebagai pilihan utama di sektor konsumer.
Baca selengkapnya di sini.
4. Historia Bisnis: Bangkitnya Saham-Saham Emiten Konglomerat
Kendati kinerja keuangan emiten konglomerat di BEJ masih terpuruk, tetapi harga sahamnya sudah menunjukkan perbaikan cukup berarti. Dari 17 konglomerat di bursa, hanya tiga kelompok usaha yang sahamnya masih loss selama 1999 berjalan, yaitu kelompok saham Texmaco, Tigaraksa, dan Dharmala.
Baca selengkapnya di sini.
5. Adu Tebal Laba Emiten Prajogo Pangestu, dari BREN, BRPT, PTRO, CUAN, hingga TPIA
Sejumlah emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu kompak membukukan pertumbuhan laba bersih yang cukup signifikan pada kuartal I/2025, terutama yang memiliki portofolio energi terbarukan dan keberlanjutan.
Baca selengkapnya di sini.