Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panca Budi Idaman (PBID) Bidik Pertumbuhan 10%, Fokus Ekspansi ke Indonesia Timur

PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) menargetkan pertumbuhan penjualan 10% pada 2025, salah satunya lewat ekspansi pasar ke Indonesia timur.
Jajaran direksi PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) saat menyelenggaran Public Expose di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (13/5/2024) – /Bisnis-Dionisio Damara.
Jajaran direksi PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) saat menyelenggaran Public Expose di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (13/5/2024) – /Bisnis-Dionisio Damara.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) tengah berupaya menggenjot target pertumbuhan penjualan perseroan hingga 10% pada 2025. Beragam upaya bakal dilakukan, salah satunya melakukan ekspansi pasar ke Indonesia bagian timur.

Direktur sekaligus Sekretaris Panca Budi Idaman Lukman Hakim menerangkan, untuk mengejar target tersebut, perseroan tengah mendirikan gudang distribusi di Indonesia bagian timur, Jawa Timur, hingga Sumatra.

”Progress ekspansi perusahaan di Indonesia timur dengan pembangunan pabrik di Jawa Tengah telah selesai dan sudah mulai beroperasi. Pabrik ini akan mendukung penambahan kapasitas produksi Panca Budi Idaman secara keseluruhan dan juga menurunkan biaya produksi,” katanya dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (26/5/2025).

Selain untuk memperluas pasar, pembangunan pabrik di Jawa Tengah juga menjadi upaya perseroan untuk menekan biaya operasional lewat peningkatan kapasitas pabrik. UMR Jawa Tengah yang lebih rendah juga menjadi salah satu upaya perseroan menekan pengeluaran pada 2025.

Selain itu, perseroan juga berencana untuk melakukan diversifikasi produk untuk menggenjot penjualannya pada 2025. Lukman menerangkan, pihaknya tengah berupaya mengembangkan produk seperti food pack, dus kue, kertas nasi, hingga gelas plastik.

Untuk memenuhi target itu, perseroan menyediakan capital expenditure (capex) atau anggaran belanja modal senilai Rp40—Rp60 miliar. Tujuannya, sebanyak 60—65% bakal dialokasikan untuk pembangunan pabrik baru di Boyolali, Jawa Tengah. Sementara sekitar 30—40% akan digunakan perseroan untuk perawatan mesin produksi.

Nantinya, capex akan dipenuhi melalui sebagian besar kas internal perseroan.

”Rencana capex untuk pembangunan pabrik baru di Boyolali karena kami ingin meningkatkan kapasitas pabrik di Jawa Tengah dengan upah UMR yang lebih rendah,” lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, PBID telah meraup laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp484,97 miliar pada 2024.

Jumlah laba bersih tersebut meningkat 29,61% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp374,15 miliar pada 2023.

Selain itu, PBID mengantongi penjualan bersih senilai Rp5,24 triliun. Capaian itu meningkat 11,52% yoy dari Rp4,7 triliun pada 2023. Penjualan bersih PBID terdiri atas kemasan plastik Rp3,48 triliun, biji plastik Rp1,38 triliun, dan lain-lain Rp374,19 miliar. Secara geografis, penjualan lokal PBID mencapai Rp5,1 triliun dan ekspor Rp134,71 miliar.

”Peningkatan penjualan tersebut utamanya karena meningkatnya nilai penjualan di pasar domestik,” katanya singkat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper