Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) memutuskan untuk menebar dividen untuk tahun buku 2024 sebesar Rp412,5 miliar kepada pemegang saham.
Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PBID pada hari ini, Jumat (23/5/2025), PBID akan memanfaatkan labanya pada 2024 sebesar Rp484,97 miliar sebagian besar sebagai dividen.
"Sebesar sebesar Rp412,5 miliar ditetapkan sebagai dividen tunai atau sebesar Rp55 setiap saham," tulis Director dan Corporate Secretary Panca Budi Idaman Lukman Hakim dalam keterangannya pada Jumat (23/5/2025).
Nilai tebaran dividen PBID pada tahun buku 2024 itu mencerminkan 85% dari laba. Kemudian, sebesar Rp3 miliar akan dimanfaatkan sebagai cadangan guna memenuhi ketentuan Pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas. Lalu, sisanya ditetapkan sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.
Pada tahun buku 2023, PBID mengucurkan Rp300 miliar atau setara Rp160 per saham sebagai dividen tunai. Jumlah itu mencerminkan 80% dari laba bersih 2023 yang berjumlah Rp374,15 miliar.
Adapun, mengacu harga saham PBID saat ini di level Rp555, maka imbal hasil dividen atau dividend yield PBID mencapai 9,9%.
Baca Juga
Harga saham PBID mencapai level Rp555 per lembar pada perdagangan hari ini, Jumat (23/5/2025), telah menanjak 7,77% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Sebagaimana diketahui, PBID telah meraup laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp484,97 miliar pada 2024. Jumlah laba bersih tersebut meningkat 29,61% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp374,15 miliar pada 2023.
PBID mengantongi penjualan bersih senilai Rp5,24 triliun. Capaian itu meningkat 11,52% yoy dari Rp4,7 triliun pada 2023.
Penjualan bersih PBID terdiri atas kemasan plastik Rp3,48 triliun, biji plastik Rp1,38 triliun, dan lain-lain Rp374,19 miliar. Secara geografis, penjualan lokal PBID mencapai Rp5,1 triliun dan ekspor Rp134,71 miliar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.