Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah diproyeksi masih dibayangi oleh sentimen positif pada awal pekan ini.
Pada Jumat (16/5/2025), rupiah ditutup menguat 0,51% atau 84 poin ke posisi Rp16.444 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terlihat melemah 0,16% ke posisi 100,562.
Hingga Senin (19/5/2025) pukul 08.00 WIB, Bloomberg mencatat indeks dolar AS melemah 0,36 poin atau 0,35% ke posisi 100,7360.
Fithra Faisal, Ekonom Senior Samuel Sekuritas, menyampaikan sentimen pasar pada pekan ini masih positif berkaca pada pola kurs dolar AS terhadap rupiah dan tren credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun.
Namun, cenderung terjadi momentum perlambatan dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Dia menjelaskan bahwa pola yield spread antara surat utang negara (SUN) dengan US Treasury masih positif bagi SUN benchmark tenor 10 tahun.
“Rupiah terhadap dolar AS pekan lalu menguat dari level Rp16.550 tetapi masih tertahan di sekitar Rp16.400. Melihat pola sejak Juni 2024, area Rp16.400-Rp16.270 merupakan area krusial sebelum rupiah dapat melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS,” paparnya dalam riset, Senin (19/5/2025).
Sementara itu, penurunan CDS Indonesia tenor 5 tahun diproyeksi berlanjut dari level 84 ke kisaran 82. Sementara itu, transaksi SUN diperkirakan masih volatile dibarengi posisi yield SUN tenor 10 tahun yang sempat naik ke posisi 6,9% pada pekan lalu.