Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pariwisata PT Panorama Sentrawisata Tbk. (PANR) memutuskan akan membagikan dividen tunai tahun buku 2024 senilai Rp83,25 miliar atau setara Rp60 per saham.
AB Sadewa, Corporte Secretary PANR mengatakan, pembagian dividen tersebut telah sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 30 April 2025, di mana ditetapkan pembagian dividen kepada investor adalah senilai Rp83,25 miliar atau setara Rp60 per saham.
"Bahwa sesuai dengan keputusan RUPST, telah diputuskan antara lain pembagian dividen tunai yang berjumlah sekitar 25% dari laba bersih tahun buku 2024 atau kurang lebih sebesar Rp83,25 miliar atau setara Rp60 per saham," kata AB Sadewa di keterbukaan infromasi BEI, Kamis (8/5/2025).
Adapun, jadwal pembagian dividen PANR antara lain, akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen atau cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 9 Mei 2025. Lalu tanggal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 14 Mei 2025.
Kemudian cum dividen di pasar tunai pada 15 Mei 2025, dengan ex dividen di pasar tunai pada 16 Mei 2025. Sementara itu, tanggal daftar pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen atau recording date 15 Mei 2025.
"Tanggal pembayaran dividen tunai Panorama Sentrawisata pada 4 Juni 2025," tambah AB Sadewa.
Baca Juga
Sebagai infromasi, PANR mencetak laba bersih senilai Rp13,87 miliar sepanjang tahun 2024. Sementara itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya adalah sebesar Rp238,20 miliar. Adapun, total ekuitas PANR tercatat sebesar Rp1,20 triliun sampai akhir Desember 2024.
Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, PT Panorama Sentrawisata Tbk. (PANR) menargetkan pendapatan perseroan tumbuh sebesar 20%–25% pada 2025.
Presiden Direktur PANR Budijanto Tirtawisata mengatakan bahwa perseroan sudah menyiapkan rencana untuk mendukung target tersebut, meski alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) belum difinalkan.
“Target 2025, kami mencanangkan pertumbuhan sekitar 20%-25%. Banyak rencana aksi yang sudah kami susun, tetapi mengenai alokasi capex belum kami finalkan, masih kami proses,” katanya kepada awak media, dalam Public Expose di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Dia mengatakan bahwa perseroan akan sangat selektif dalam menentukan capex ke depan, dan fokus saat ini adalah memperkuat struktur keuangan perusahaan.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa perseroan memiliki strategi smart operation yang selama ini dijalankan untuk memaksimalkan laba bersih.
Selanjutnya, dia mengungkap bahwa strategi refocusing juga dilakukan pada dua pilar usaha besar, yakni inbound dan travel & leisure, yang juga mempengaruhi kinerja keuangan secara umum.