Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Rabu 7 Mei 2025

Mata uang rupiah diproyeksi bergerak volatil dengan potensi menguat pada hari ini, Rabu (7/5/2025).
Karyawati menghitung uang di salah satu kantor cabang Bank Panin di Jakarta, Senin (5/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang di salah satu kantor cabang Bank Panin di Jakarta, Senin (5/5/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah diproyeksi bergerak volatil dengan potensi menguat pada hari ini, Rabu (7/5/2025). 

Pada perdagangan kemarin, Selasa (6/5/2025), rupiah ditutup naik tipis 0,04% atau 6 poin ke posisi Rp16.449 per dolar AS. Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS.

Yen Jepang menguat 0,45%, baht Thailand menguat 0,79%, peso Filipina menguat 0,26%, dan yuan China menguat 0,78%. Sementara itu, mata uang lainnya yakni dolar Singapura melemah 0,05%, ringgit Malaysia melemah 0,49%, dolar Taiwan melemah sebesar 0,70%, won Korea melemah 0,23%, rupee India melemah 0,16% dan dolar Hong Kong stagnan.

Tadi malam, indeks dolar AS terpantau menguat 0,37 poin atau 0,37% ke posisi 99,6. Melansir Bloomberg, indeks dolar terpantik oleh perkembangan pembicaraan tarif antara Amerika Serikat dengan China. 

Pengamat Forex Ibrahim Assuaibi memproyeksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi berpotensi ditutup menguat di rentang Rp16.390-Rp16.450 per dolar AS pada hari ini. 

Ibrahim mengatakan bahwa bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap, karena para pembuat kebijakan telah mengindikasikan pendekatan wait and see di tengah kekhawatiran tarif dagang.

Dia mengatakan bahwa fokus akan tertuju pada komentar dari Ketua The Fed Jerome Powell untuk wawasan tentang suku bunga The Fed di masa mendatang.

"Investor sekarang menunggu data neraca perdagangan dan inflasi indeks harga konsumen negara itu, yang dijadwalkan untuk dirilis pada Jumat mendatang," katanya dalam riset, Selasa (6/5/2025).

Investor global diperkirakan fokus pada keputusan suku bunga The Fed pada Rabu (7/5/2025) yang diperkirakan pelaku pasar akan menahan Fed Rate di level saat ini.

“Apabila para trader menilai The Fed akan menyelamatkan dunia dan meredakan ketidakpastian kebijakan dan politik dengan sinyal dovish, mereka harus berpikir ulang,” ujar analis Macquarie Thierry Wizman seperti dilansir Bloomberg. 

15:13 WIB
Rupiah Ditutup Terdepresiasi 0,53%
Rupiah Ditutup Terdepresiasi 0,53%

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup terdepresiasi 0,53% ke level Rp16.536 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS mengalami penguatan tipis 0,03% ke level 99,42 pada saat bersamaan.

Sejumlah mata uang utama di kawasan Asia juga terpantau turun di hadapan greenback. Dolar Taiwan melemah 0,42%, yuan China turun 0,12%, dan ringgit Malaysia koreksi 0,22%.

Selanjutnya baht Thailand melemah 0,02% dan won Korea Selatan anjlok 1,03%. Di sisi lain, yen Jeang menguat 0,63% dan peso Filipina menguat 0,38% terhadap dolar AS.

09:16 WIB
Rupiah Dibuka Lesu ke Level Rp16.461
Rupiah Dibuka Lesu ke Level Rp16.461

Mengutip data Bloomberg pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka melemah 0,07% ke Rp16.461 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,30% ke level 99,5.

Sementara itu, beberapa mata uang kawasan Asia dibuka bervariasi. Mata uang yen Jepang tercatat melemah 0,40%, lalu dolar Hong Kong stagnan, dolar Singapura melemah 0,23%, dolar Taiwan melemah 0,25%, dan won Korea Selatan melemah 1%. 

Lalu peso Filipina menguat 0,61%, rupee India melemah 0,21%, yuan China melemah 0,03%, ringgit Malaysia melemah 0,10%, dan baht Thailand melemah 0,42% terhadap dolar AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper