Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 6.898,2 pada perdagangan hari ini, Selasa (6/5/2025). Sejumlah saham emiten emas seperti PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) serta PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melesat pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,97% atau 66,25 poin ke level 6.898,2. IHSG dibuka di level 6.860,45 pada perdagangan hari ini.
IHSG berada di level terendah 6.858,15 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini saat penutupan 6.913,69.
IHSG ditutup dengan nilai transaksi yang diperdagangkan mencapai Rp16,7 triliun, volume transaksi 22,85 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 1,24 juta kali. Adapun, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp12.000 triliun.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 348 saham menguat, 287 saham melemah, dan 324 saham tak beranjak atau stagnan.
Deretan saham dengan nilai transaksi tinggi mencatatkan penguatan harga pada perdagangan hari ini. Deretan saham emiten emas seperti ANTM dan MDKA misalnya melejit.
Baca Juga
Harga saham ANTM naik 9,48% dan harga saham MDKA naik 5,95%. Kemudian, harga saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) naik 5,88% serta PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 6,71%.
Peningkatan harga saham deretan emiten emas itu terjadi di tengah lonjakan harga emas dunia. Pada hari ini, Selasa (6/5/2025), harga emas telah menembus ke level US$3.380.
Sejumlah saham bank jumbo yang mencatatkan nilai transaksi saham tinggi pun menghijau. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya menguat 0,56% dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) naik 0,52%.
Pada perdagangan hari ini, terdapat sejumlah saham yang paling kinclong atau top gainers. Saham PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk. (OPMS) naik 34,92%, PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk. (JATI) naik 34,44%, serta PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk. (KRYA) naik 33,65%.
Terdapat pula deretan saham yang mencatatkan kinerja paling jeblok atau top losers. Harga saham PT Boston Furniture Industries Tbk. (SOFA) turun 9,52%, PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) turun 9,26%, serta PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) turun 7,79%.
Pada perdagangan sebelumnya, Senin (5/5/2025), IHSG membukukan kenaikan sebesar 0,24% atau 16,22 poin menuju posisi 6.831,95.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan terdapat sejumlah sentimen yang menyertai pergerakan IHSG. Salah satu sentimen adalah data pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,87% secara tahunan (year on year/yoy).
Ekonomi Indonesia mengalami perlambatan dibandingkan kuartal sebelumnya atau kuartal IV/2024 yang tumbuh 5,02% yoy.
Dia menilai perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2025 relatif sudah diantisipasi pasar dengan berbagai isu seperti perlambatan konsumsi, penghematan anggaran pemerintah dan pelemahan rupiah.
"Investor nampaknya telah mengantisipasi kondisi ini bersamaan dengan pelemahan signifikan IHSG pada awal April 2025," kata Valdy dalam risetnya pada Selasa (6/5/2025).
Di sisi lain, investor menaruh harapan besar pada kesepakatan dagang, terlebih ada kabar bahwa kelompok produsen alas kaki di AS meminta Presiden Donald Trump untuk membebaskan produk alas kaki dari reciprocal tariffs. Hal ini dapat menguntungkan Indonesia, mengingat salah satu komoditas ekspor utama Indonesia ke AS adalah produk alas kaki.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.