Bisnis.com, JAKARTA – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) membukukan laba bersih sebesar US$195,9 juta atau setara Rp3,24 triliun kuartal I/2025 (kurs Jisdor Rp16.566 per dolar AS 27 Maret 2025).
Berdasarkan laporan keuangannya, AADI membukukan pendapatan sebesar US$1,16 miliar. Pendapatan ini turun 11,42% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,31 miliar.
Penurunan pendapatan ini turut membuat beban pokok pendapatan AADI turun hingga 7,32% secara tahunan atau year on year. Beban pokok pendapatan AADI turun menjadi US$817 juta, dari sebelumnya sebesar US$881,5 juta.
Alhasil, laba bruto AADI juga ikut tergerus hingga 19,77% secara tahunan. Laba bruto emiten batu bara itu tergerus dari US$433 juta, menjadi US$347,4 juta pada kuartal I/2025.
AADI juga mencatatkan laba bersih yang turun hingga 29,19% year-on-year (YoY) pada kuartal I/2025 menjadi US$195,9 juta atau sekitar Rp3,24 triliun. Sebelumnya, pada periode yang sama tahun lalu, laba bersih AADI tercatat sebesar US$276,7 juta.
Hingga akhir Maret 2025, AADI membukukan total aset sebesar US$5,82 miliar, turun dari sebelumnya sebesar US$5,99 miliar pada akhir 2024.
Total liabilitas AADI juga tercatat turun dari US$2,62 miliar pada akhir Desember 2024, menjadi US$2,33 miliar pada akhir Maret 2025.
Adapun, total ekuitas AADI juga naik menjadi US$3,48 miliar pada 31 Maret 2025, dari US$3,36 miliar dari 31 Desember 2024.