Bisnis.com, JAKARTA — Harga Bitcoin dan Ether mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, dengan lonjakan permintaan terbaru mengerek Ether hingga hanya terpaut sekitar US$100 dari puncak bull market 2021.
Berdasarkan data Coinmarketcap pada Kamis (14/8/2025), harga Bitcoin terpantau naik 2,34% ke level US$122.828,77, atau sekitar 1% di bawah rekor puncak yang tercapai Juli lalu.
Sementara itu, Ether berhasil keluar dari periode kinerja lesu dan bergerak di level US$4.725,21, naik 2,8%. Harga Ether kini hanya terpaut sekitar US$100 dari rekor 2021. Reli tersebut mendorong kapitalisasi pasar kripto global menembus rekor US$4,2 triliun, berdasarkan data CoinGecko.
Melansir Bloomberg, lonjakan Ether didorong oleh rekor arus masuk dana investasi langsung ke token tersebut dan meningkatnya jumlah perusahaan publik yang fokus mengakumulasi Ether. Langkah mengikuti strategi yang dipopulerkan Michael Saylor untuk Bitcoin.
Menurut StrategicEthReserve.xyz, entitas-entitas ini telah mengumpulkan hampir US$17 miliar Ether.
Saham 180 Life Sciences Corp., yang beroperasi dengan nama ETHZilla dan bertransformasi dari perusahaan bioteknologi menjadi Ethereum treasury, melonjak lebih dari 200% pekan ini. Perusahaan yang didukung miliarder Peter Thiel itu mengumumkan kepemilikan 82.186 token Ether pada Selasa.
Baca Juga
Sepanjang Agustus, ETF Ether spot di AS mencatat arus masuk bersih lebih dari US$1,7 miliar, sementara dana Bitcoin justru mengalami arus keluar US$436 juta, menurut data Bloomberg.
Untuk pertama kalinya sejak diluncurkan, sembilan ETF Ether spot AS membukukan volume perdagangan harian lebih tinggi dibandingkan 12 ETF Bitcoin. Data Coinglass menunjukkan open interest Ether futures di seluruh bursa mencapai rekor US$66 miliar.
Geoff Kendrick, Kepala Riset Aset Digital Global Standard Chartered, mengatakan pengesahan US GENIUS Act pada Juli yang membuka jalan bagi adopsi stablecoin secara luas menjadi perubahan penting.
Dia menjelaskan, stablecoin menyumbang 40% dari seluruh biaya transaksi blockchain saat ini, dan lebih dari 50% di antaranya berada di jaringan Ethereum.
"GENIUS Act akan secara tidak langsung meningkatkan aktivitas layer one Ethereum karena likuiditas stablecoin yang lebih besar memicu aktivitas decentralized finance (DeFi) di mana ETH mendominasi,” tulisnya dalam sebuah laporan.
Standard Chartered kini memproyeksikan harga Ether menembus US$7.500 pada akhir 2025, naik dari target sebelumnya US$4.000.
“Dorongan Bitcoin menuju rekor baru terjadi di tengah kondisi makro yang semakin mendukung,” ujar Sui Chung, CEO CF Benchmarks.