Bisnis.com, JAKARTA — Kesolidan fundamental emiten pelat merah menjadi salah satu faktor yang membawa performa IDX BUMN 20 relatif bertahan dibandingkan dengan indeks bergengsi lainnya sepanjang tahun berjalan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai dengan perdagangan Senin, (5/5/2025), IDX BUMN 20 hanya terkoreksi 1,37% year to date (YtD) ke level 348,55.
Posisi tersebut lebih baik dibandingkan dengan indeks utama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi 3,50% YtD, lalu LQ45 mencatat penurunan sebesar 7,18% YtD, dan IDX 30 melemah 5,83% sepanjang tahun berjalan.
Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat IDX BUMN 20 menunjukkan performa yang lebih baik. Salah satunya adalah fundamental emiten yang solid.
“Beberapa emiten BUMN mencatat kinerja keuangan yang positif pada kuartal I/2025. Sebagai contoh, PT Aneka Tambang Tbk. [ANTM] memperoleh keuntungan dari lonjakan harga emas global,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (6/5/2025).
Untuk diketahui, ANTM meraih laba bersih Rp2,13 triliun pada kuartal I/2025. Jumlah ini melesat 794,05% dari periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp238,37 miliar.
Baca Juga
Lonjakan laba bersih ANTM tidak terlepas dari kinerja pendapatan yang melonjak 203,35% year on year (YoY) menjadi Rp26,15 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh penjualan emas yang tembus Rp21,61 triliun, naik 182% YoY.
Di samping itu, mayoritas atau 11 dari 20 emiten penghuni IDX BUMN 20 mencatatkan pertumbuhan laba bersih sepanjang periode Januari-Maret 2025.
Felix menyatakan bahwa kinerja positif emiten BUMN sepanjang Januari hingga Maret 2025 memberikan sinyal pemulihan yang menjanjikan dan mencerminkan efektivitas strategi pemerintah dalam memperkuat peran perusahaan pelat merah.
“Namun demikian, tantangan tetap ada, terutama dalam memastikan tata kelola yang baik dan efisiensi operasional,” ungkap Felix.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Ekky Topan menambahkan alasan IDX BUMN 20 lebih tangguh dikarenakan faktor size atau cakupan konstituen indeks itu sendiri. Pasalnya, jumlah emiten dalam indeks BUMN lebih sedikit dari IHSG atau LQ45, sehingga kinerja indeks sangat dipengaruhi beberapa saham unggulan.
“Saat ini, terdapat beberapa saham dengan performa sangat baik dalam indeks tersebut, seperti ANTM, ADHI, PTPP, dan TINS, yang mendorong pergerakan indeks, meskipun sebagian besar saham lainnya masih tertahan atau melemah,” ucapnya.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.