Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Karya PTPP Raih Kontrak Baru Rp6,27 Triliun Kuartal I/2025

Raihan proyek New Priok East Access (NPEA) Seksi II membuat PTPP meraih nilai kontrak baru Rp6,27 triliun pada kuartal I/2025.
Pekerja beraktivitas di salah satu proyek di Jakarta. Bisnis
Pekerja beraktivitas di salah satu proyek di Jakarta. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) meraih nilai kontrak baru sebesar Rp6,27 triliun pada kuartal I/2025, atau meningkat 32% dari tahun sebelumnya yakni Rp4,9 triliun.

Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo menyampaikan bahwa secara agregat, perolehan tersebut sudah mencapai 21% dari target tahun ini dan melebihi 151% dari target secara kuartalan.

Dia menyampaikan salah satu proyek terbaru yang diraih PTPP, adalah proyek New Priok East Access (NPEA) Seksi II senilai Rp2,33 triliun dan Mandiri Financial Center PIK Rp878,3 miliar.

“PTPP mendapatkan salah satunya proyek pelabuhan yang memiliki nilai kontrak jumbo yaitu proyek NPEA Seksi II dengan nilai Rp2,33 triliun. Dengan demikian, terdapat kenaikan sebesar 116% dari perolehan nilai kontrak dari Februari 2025,” ujar Joko dalam keterangan tertulis, Kamis (17/4/2025).

Lebih lanjut, Joko memaparkan bahwa capaian nilai kontrak baru PTPP didominasi oleh proyek dengan sumber dana BUMN sebesar 52,1%, swasta 28,6%, dan pemerintah mencapai 19,3%.

Perolehan kontrak baru tertinggi diraih sektor pelabuhan dengan kontribusi 37,2%, gedung 32,9%, jalan dan jembatan 22,6%, bendungan 4,3%, irigasi 2,8%, serta minyak dan gas 0,3%.

"Dengan pencapaian tersebut, perseroan akan fokus untuk pencapaian target pemasaran hingga akhir 2025,” ujar Joko.

Sementara itu, melansir laporan tahunan perusahaan, PTPP mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp27,09 triliun sepanjang 2024. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar Rp32 triliun.

Manajemen menjelaskan bahwa belum tercapainya target kontrak baru dipengaruhi oleh relokasi anggaran APBN pada kuartal IV/2024 setelah pelantikan pemerintahan baru, serta mundurnya proses lelang dari berbagai proyek belanja modal (capital expenditure/capex) BUMN dan swasta ke tahun berikutnya.

“Kinerja pemasaran tersebut berdampak atas pencapaian target penjualan yang juga masih tercatat di bawah target,” ungkap manajemen PTPP dalam laporan tahunan.

Sepanjang 2024, emiten konstruksi ini membukukan pendapatan usaha sebesar Rp19,81 triliun. Sama seperti realisasi kontrak baru, capaian pendapatan tersebut juga belum memenuhi target yang dipatok yakni Rp20,50 triliun.

Kendati demikian, realisasi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dapat melebihi target. PTPP tercatat menorehkan laba bersih sebesar Rp129,43 miliar atau mencapai 100,68% dari target senilai Rp128,56 miliar.

Untuk tahun ini, PTPP memproyeksikan perolehan kontrak baru dapat tumbuh 7% hingga 11% dengan berfokus pada bisnis inti perusahaan yakni sektor konstruksi.

“Perusahaan akan berfokus melakukan penetrasi pasar pada kelembagaan negara non-PU, segmen capex BUMN, dan selektif owner swasta,” ujar manajemen.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper