Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini, Rabu (16/4/2025), tetapi cenderung melemah ke rentang Rp16.810 - Rp16.870 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan Selasa (15/4/2025) dengan melemah 0,24% atau 40 poin ke level Rp16.826,5 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau turun 0,07% ke posisi 99,56.
Sama seperti rupiah, sejumlah mata uang di Asia lainnya mengalami pelemahan. Yen Jepang, misalnya, melemah 0,06%, dolar Taiwan melemah 0,16%, won Korea Selatan melemah 0,32%, ringgit Malaysia melemah 0,03%, serta baht Thailand melemah 0,35%.
Sementara, peso Filipina menguat 0,49%, rupee India menguat 0,33%, dan yuan China menguat 0,02% terhadap dolar AS.
Pengamat forex Ibrahim Assuaibi mengatakan terdapat sejumlah sentimen yang memengaruhi pergerakan rupiah pada kemarin. Dari luar negeri, pergerakan rupiah masih dipengaruhi oleh tarik ulur kebijakan tarif impor AS.
"Untuk perdagangan Rabu (16/4/2025), mata uang rupiah diproyeksikan fluktuatif tetapi berpotensi ditutup melemah di rentang Rp16.810 - Rp16.870 per dolar AS," tuturnya dalam riset, Selasa (15/4/2025).
Dari sisi eksternal, sentimen rupiah dibayangi oleh dinamika rencana penerapan tarif Trump. Presiden AS Donald Trump mengindikasikan potensi penangguhan tarif 25% pada impor kendaraan asing, terutama dari negara-negara seperti Meksiko dan Kanada.
Sebelumnya, AS mengumumkan pengecualian tarif untuk barang elektronik tertentu, termasuk telepon pintar dan laptop, terutama dari China.
Perkembangan ini telah meredakan beberapa kekhawatiran pasar atas meningkatnya ketegangan perdagangan. Namun, investor masih berhati-hati karena pemerintahan Trump terus berprogres dalam rencana tarif impor semikonduktor dan farmasi.
Kebijakan tarif pemerintahan Donald Trump merupakan guncangan besar bagi ekonomi AS yang dapat menyebabkan The Fed memangkas suku bunga untuk mencegah resesi bahkan jika inflasi tetap tinggi.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2025 sebesar US$157,1 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan posisi pada akhir Februari 2025 yang sebesar US$154,5 miliar.
Menurut BI, kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Peningkatan ini terjadi di tengah upaya BI melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons terhadap ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah ke level Rp16.831 pada perdagangan hari ini, Rabu (16/4/2025). Rupiah melemah bersama sejumlah mata uang Asia lainnya.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.02 WIB, rupiah dibuka melemah 0,03% ke Rp16.831 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS melemah 0,35% ke 99,86.
Sementara itu, yen Jepang dibuka menguat 0,35%, dolar Hong Kong naik 0,01%, dolar Singapura menguat 0,23%, dolar Taiwan melemah 0,01%, dan won Korea Selatan menguat 0,07%.
Lalu yuan China melemah 0,09%, peso Filipina menguat 0,39%, rupee India menguat 0,32%, ringgit Malaysia melemah 0,09%, dan baht Thailand menguat 0,61% terhadap dolar AS.