Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti BUMN Holding Danantara, Sang Pengelola Investasi Rp170 Triliun

Pemerintah bersiap mengumumkan BUMN yang menjadi Holding Investasi Danantara untuk mengelola modal investasi hingga Rp170 triliun.
Dionisio Damara Tonce, Lorenzo Anugrah Mahardhika
Kamis, 22 Mei 2025 | 08:00
Warga mencari informasi tentang Danantara menggunakan gawai di Jakarta, Senin (24/3/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mencari informasi tentang Danantara menggunakan gawai di Jakarta, Senin (24/3/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah tengah melakukan finalisasi salah satu BUMN untuk menjadi Holding Investasi Danantara Indonesia dalam waktu dekat.

Danantara dipastikan bakal mengelola dana senilai Rp170 triliun yang bersumber dari dividen BUMN yang dikucurkan setiap tahun. Investasi jumbo tersebut nantinya akan diarahkan untuk memacu investasi di sektor strategis. 

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Chief Operating Officer Danantara Dony Oskaria mengatakan pengelolaan dana tersebut akan dilakukan oleh Holding Investasi yang berada di bawah komando Pandu Sjahrir.

Sebagai Chief Operating Officer atau COO Danantara, Dony menyatakan dirinya bertanggung jawab untuk memaksimalkan kinerja operasional dari seluruh perusahaan pelat merah guna memenuhi kebutuhan investasi tersebut.

“Saya punya komitmen dengan Presiden [Prabowo Subianto] bahwa harus memberikan dividen Rp170 triliun setiap tahun untuk diinvestasikan Mas Pandu di Danantara Investment Management,” ucapnya, dikutip Rabu (21/5/2025). 

Dia menegaskan bahwa aktivitas investasi Danantara tidak akan berdampak terhadap kinerja operasional BUMN. Hal ini dikarenakan struktur kelembagaan antara Holding Operasional dengan Holding Investasi telah dipisahkan.

Holding Operasional berada di bawah kendali Danantara Asset Management, sedangkan fungsi investasi dijalankan oleh Danantara Investment Management. 

“Apakah nanti risiko [investasi] akan menyeret BUMN? Sudah jelas tidak. BUMN memiliki satu superholding sendiri namanya Danantara Asset Management, kemudian satu sisi lagi adalah Danantara Investment Management,” kata Dony.

Selain itu, investasi Danantara dipastikan tidak akan menggunakan dana pihak ketiga Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Untuk itu, kekhawatiran terkait penggunaan dana publik untuk investasi Danantara dinilai tidak tepat sasaran. 

“Kekhawatiran bahwa nanti yang diinvestasikan adalah dana pihak ketiga kemudian juga aset-aset bank yang di-leverage, itu tidak ada sama sekali, karena segregasi sudah sangat jelas antara operasional dan investasi,” ucapnya.

Sebelumnya, Managing Director Finance Danantara Indonesia Arief Budiman menyatakan bahwa dividen BUMN akan dikelola dan diarahkan untuk memacu investasi di sejumlah sektor produktif.

Sektor produktif yang dimaksud mencakup sektor ketahanan energi dan pangan, manufaktur berteknologi tinggi, serta sektor kesehatan dan pendidikan.

“Investasi harus diarahkan pada sektor-sektor yang meningkatkan produktivitas, dan di situlah letak pentingnya investasi-investasi ini,” pungkasnya. 

Secara terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa pemerintah telah menunjuk satu perusahaan pelat merah untuk menjadi Holding Investasi Danantara Indonesia.

BUMN, yang namanya belum diumumkan secara resmi, disebut Erick telah lama bergerak di bidang investasi dan akan beroperasi di bawah Danantara.

“Saya sudah tanda tangan. Nanti prosesnya mudah-mudahan 1-2 minggu jadi,” ujarnya usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, dikutip Rabu (21/5/2025).

Dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2025 disebutkan bahwa Menteri BUMN dan Danantara akan mendirikan Holding Operasional dan Investasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membentuk entitas baru ataupun menunjuk perusahaan existing. 

Holding Investasi memiliki wewenang untuk melakukan pengelolaan investasi, pemberdayaan aset dalam rangka meningkatkan nilai investasi, dan melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Menteri BUMN atau Danantara.

Seluruh saham Holding Investasi akan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Dengan rincian, negara memiliki 1% saham seri A Dwiwarna dengan hak istimewa melalui Kementerian BUMN dan Danantara menggenggam 99% saham seri B.

Dalam perkembangan lain, CEO Danantara Rosan Reoslani akan menandatangani kerja sama joint fund dengan Jepang, China, dan Malaysia. Kesepakatan tersebut akan dilakukan dalam 2 hingga 3 minggu ke depan.

Meski demikian, Rosan tidak memerinci apakah joint fund dengan ketiga negara tersebut akan dilakukan secara individu dengan masing-masing negara atau secara kolektif.

"Mungkin dalam waktu 2 atau 3 minggu ini kita akan ada tanda tangan juga joint fund dengan Jepang, China, kemudian Malaysia," kata Rosan dalam acara DBS Asian Insights Conference di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Rosan juga mengungkap ada dua negara lain yang tengah dalam tahap diskusi untuk kerja sama joint fund. Meski demikian, Rosan tidak memperinci negara-negara yang dimaksud.

Menurut Rosan, munculnya rencana joint fund dengan sejumlah negara tersebut merupakan bukti keyakinan investor luar negeri terhadap Indonesia. 

Sebelumnya, Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, mengungkapkan sejumlah sektor strategis yang akan menjadi target investasi Qatar usai kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Doha. 

Dalam lawatan tersebut, Prabowo mengamankan komitmen investasi dari Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani senilai US$2 miliar atau sekitar Rp33,4 triliun dengan asumsi kurs Rp16.700 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Dana jumbo ini akan dikelola melalui kerja sama proyek bersama Danantara yang bertujuan mendukung prioritas pembangunan nasional. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper