Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas semakin trengginas sepanjang tahun ini menyusul ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang AS-China yang digelorakan Presiden Donald Trump.
1. Lini Masa Laju Proyeksi Harga Emas Goldman Sachs Sepanjang 2025
Berulang kali menciptakan rekor harga baru, Goldman Sachs Group, salah satu bank investasi tertua dan paling berpengaruh dunia, terekam telah empat kali merevisi proyeksi harga emasnya sepanjang tahun berjalan. Berita selengkapnya baca di sini.
2. Cara Bertahan Bisnis Fintech Tetap Tumbuh Saat Masih Rapuh
Lanskap industri fintech Indonesia menunjukkan perkembangan dinamis setelah diterpa winter tech dan kasus buruknya tata kelola keuangan seperti eFishery. Situasi tersebut cenderung semakin hati-hati dengan arah yang lebih jelas menuju profitabilitas.
Secara kinerja pembiayaan fintech lending khususnya terhitung mengalami pertumbuhan. Hal tersebut tercermin dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), outstanding pembiayaan fintech peer-to-peer (P2P) lending per Februari 2025 tercatat tumbuh 31,06% year-on-year (YoY) seberat Rp80,07 triliun. Berita selengkapnya baca di sini.
3. Terungkap Transaksi Crossing di Saham BRMS, Ada Investor Baru?
Transaksi crossing di saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) pada Senin (14/4) mulai terbuka. BRMS, emiten tambang emas kongsi Grup Bakrie dan Grup Salim ini kedatangan investor baru yang menyerok saham BRMS hingga di atas 5%.
Kehadiran investor dengan komposisi di atas 5% itu membuat komposisi investor lain mengalami penyesuaian. Mengutip laporan registrasi saham BRMS per tanggal 27 Maret 2025, terdapat 6 lembaga yang memiliki saham BRMS di atas 5%. Berita selengkapnya baca di sini.
4. Investor Asing Balik ke RI, Mana Lebih Cuan: Emas, Surat Utang atau SBN?
Emas belakangan menjadi rebutan di tengah sikap masyarakat mencari aset paling cuan, merespons ketidakpastian perang dagang. Sementara itu, investor asing kembali masuk ke Tanah Air. Mana yang lebih cuan antara emas, surat utang dan SBN? Berita selengkapnya baca di sini.
5. Bukalapak (BUKA) Cuan Banyak dari Dividen Bank Milik Chairul Tanjung (BBHI)
PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2024 senilai Rp233,38 miliar. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) akan cuan banyak dari aksi korporasi bank digital milik taipan Chairul Tanjung tersebut.
Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pekan lalu, Kamis (10/4/2025), rasio pembagian dividen setara dengan 50% dari laba bersih Perseroan tahun lalu yang sebesar Rp467,1 miliar. Berita selengkapnya baca di sini.