Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surya Citra (SCMA) Cetak Kenaikan Laba Bersih 77,7% Sepanjang 2024

PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) mencetak kenaikan laba bersih sebesar 77,7% sepanjang 2024.
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mengakses data saham menggunakan perangkat komputer jinjing dan telepon pintar di Jakarta, Minggu (2/2/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten media PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) mencetak kenaikan laba bersih sebesar 77,7% sepanjang 2024.

Berdasarkan laporan keuangan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SCMA sebesar Rp594,8 miliar pada 2024, naik signifikan dibandingkan Rp334,6 miliar pada tahun sebelumnya.

Kenaikan tersebut seiring dengan pendapatan bersih SCMA yang juga naik 8,29% menjadi Rp7,05 triliun pada 2024, dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,51 triliun.

Pendapatan terbesar SCMA berasal dari televisi dan platform multimedia lainnya sebesar Rp5 triliun. Sektor digital memberikan kontribusi ke pendapatan sebesar Rp1,33 triliun.

Lalu, jasa pemasaran dan pendukung mencatat pendapatan sebesar Rp446,22 miliar, serta pembuatan konten dan pendukung sebesar Rp272,97 miliar.

Adapun setelah dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp2,51 triliun, maka pendapatan bersih SCMA sebesar Rp7,05 triliun pada 2024.

Selain itu, SCMA juga mencatat pendapatan dari iklan sebesar Rp6,64 triliun pada 2024, pendapatan lain-lain sebesar Rp1,59 triliun pada 2024, sedangkan potongan penjualan sebesar Rp1,17 triliun pada 2024.

Selanjutnya, laba usaha SCMA tercatat Rp654,52 miliar, melonjak 93% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp339,02 miliar. Laba tahun berjalan SCMA sebesar Rp485,07 miliar, meroket 211% dari Rp155,86 miliar. 

Kemudian, total ekuitas SCMA tercatat sebesar Rp8,35 triliun pada 2024, turun 1,5% dari Rp8,48 triliun pada 2023.

Jumlah liabilitas Rp2,45 triliun pada 2024, susut 4,2% dari Rp2,56 triliun pada 2023. Lalu, total aset Rp10,81 triliun pada 2024, turun 2,1% dari Rp11,05 triliun pada 2023.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper