Bisnis.com, JAKARTA – Peluang investasi tidak hanya terbatas dengan membeli saham dari perusahaan Indonesia. Kini, para investor dapat membeli saham dari perusahaan besar luar negeri untuk memperluas portofolio investasi dengan cara sebagai berikut.
Kesempatan untuk dapat membeli saham luar negeri menjadikan portofolio saham yang dimiliki lebih beragam dan berpotensi mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Deretan perusahaan asing yang banyak diburu oleh investor diantaranya Apple, Tesla, Amazon, Google, dan lainnya.
Sama halnya seperti tata cara dalam membeli saham di bursa dalam negeri, terdapat beberapa tahapan yang harus diikuti oleh investor untuk dapat melakukan transaksi saham perusahaan luar negeri.
Cara Beli Saham Luar Negeri
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, berikut langkah-langkah yang dapat diikuti untuk memulai investasi di saham internasional :
1. Membuat Akun Sekuritas dan Memilih Broker Saham Internasional
Langkah pertama yakni membuat akun sekuritas sesuai dengan perusahaan yang dipilih. Perusahaan sekuritas memiliki posisi sebagai pihak perantara bagi investor baik secara offline maupun online. Tentunya, perusahaan yang dipilih harus terpercaya dan bereputasi baik.
Umumnya, setiap perusahaan sekuritas memiliki aplikasi trading saham untuk investor dalam transaksi jual beli saham. Di sisi lain, terdapat beberapa daftar aplikasi broker yang terkenal dan terverifikasi diantaranya Etoro (www.etoro.com), GoTrade (www.heygotrade.com), Saxo Bank (www.home.saxo), dan Interactive Brokers (www.interactivebrokers.com).
Baca Juga
2. Menyetor Dana Pembelian Saham
Setelah berhasil mendaftarkan rekening saham internasional, investor perlu melakukan deposit sejumlah dana sebagai modal awal untuk berinvestasi. Setiap sekuritas biasanya memiliki ketentuan mengenai minimal deposit. Di sisi lain, bank yang melayani transfer ke perusahaan asing juga masih minim sehingga proses transfer dana untuk keperluan saham luar negeri terbilang terbatas.
3. Melakukan Transaksi Saham
Selanjutnya, investor bisa langsung bertransaksi dimulai dengan memilih saham luar negeri yang memiliki potensi return yang besar. Para investor juga dapat melakukan pemantauan mengenai harga terkini dari saham yang akan dibeli.
Selain itu, investor juga perlu memperhatikan dengan cermat harga jual beli saham melalui tren naik turunnya pasar sesuai dengan zona waktu di negara masing-masing.
Di Indonesia, skema yang diatur yakni skema auto reject atas dan bawah. Sementara untuk bursa saham luar negeri, transaksi diatur lebih bebas sehingga dapat terjadi fluktuasi puluhan persen dalam satu hari.
Perlu diketahui, investasi di saham internasional disarankan untuk para investor yang telah paham sepenuhnya mengenai pasar saham. Hal ini juga dapat membantu investor untuk memperhitungkan risiko ketika bertransaksi. (Nona Amalia)