Bisnis.com, JAKARTA — PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) terpantau memborong saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) sebanyak 121,76 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp171,07 miliar.
Melansir keterbukaan informasi, perusahaan investasi besutan Edwin Soeryadjaya itu memborong saham biasa MDKA lewat 1 kali transaksi yakni pada 5 Maret 2025.
“Tujuan dari transaksi tersebut adalah untuk investasi berupa kepemilikan secara langsung,” kata Sekretaris Perusahaan SRTG Sandi Rahaju, Selasa (11/3/2025).
Secara terperinci, Saratoga Investama Sedaya membeli 121.764.199 saham MDKA di level harga Rp1.405 per lembar. Dengan demikian, Saratatoga merogoh kocek Rp171,07 miliar untuk aksi borong saham tersebut.
Dengan transaksi tersebut, Saratoga Investama Sedaya kini mengempit 4,91 miliar saham MDKA atau setara 20,08% persentase hak suara. Jumlah tersebut bertambah dari porsi sebelum transaksi yang mencapai 19,58 juta saham atau setara dengan 19,58% persentase hak suara.
Aksi borong saham itu juga semakin mengokohkan posisi SRTG sebagai pemegang kendali MDKA. Melansir laporan bulanan registrasi pemegang efek per 10 Maret 2025, pemegang saham MDKA di atas 5 persen selain SRTG antara lain, PT Mitra Daya Mustika dengan kepemilikan 11,88%, Garibaldi Thohir 7,46%, PT Suwarna Arta Mandiri 5,50% dan masyarakat sebanyak 50,5%.
Baca Juga
Di lantai Bursa, saham MDKA tercatat anjlok 6,43% atau 90 poin ke level harga Rp1.310 per lembar pada penutupan perdagangan Selasa (11/3). Banderol tersebut juga mencerminkan pelemahan 17,87% secara year-to-date (Ytd). Sementara itu, saham SRTG juga melemah 3,79% atau 70 poin ke level Rp1.775 per lembar. Secara YtD saham SRTG telah ambrol 14,25%.
Sebelumnya, saham MDKA akan menjadi anggota baru MSCI Indonesia Small Cap terhitung 3 Maret 2025. Hal itu diputuskan dalam evaluasi indeks yang dilakukan pada Februari 2025. MSCI akan menjadi anggota baru MSCI Indonesia Small Cap bersama dengan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) dan PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO).
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.