Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO Targetkan EBITDA yang Disesuaikan hingga Rp1,6 Triliun 2025

GOTO bidik EBITDA yang disesuaikan Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun pada 2025.
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga berbelanja secara daring menggunakan e-commerce Tokopedia di Jakarta, Minggu (17/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menargetkan EBITDA yang disesuaikan atau adjusted EBITDA perseroan dapat mencapai hingga Rp1,6 triliun pada 2025.

Dalam keterangan resminya, Manajemen GOTO menyampaikan telah berada di jalur yang tepat untuk terus bertumbuh dan mencapai profitabilitas, dengan memanfaatkan nilai ekosistemnya yang terhubung secara unik.

"Dengan menyesuaikan produk untuk berbagai demografi dan preferensi pengguna serta menggunakan platformnya untuk menyediakan layanan yang lebih terarah bagi basis penggunanya, GOTO menargetkan untuk menjangkau lebih banyak orang di seluruh Indonesia dengan lebih efisien," tulis Manajemen GOTO, Rabu (12/3/2025).

Manajemen memperkirakan EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun 2025 akan berada di kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun.

Perkiraan ini didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan estimasi awal GOTO, yang semuanya bergantung pada berbagai ketidakpastian dan risiko. Hal tersebut termasuk meningkatnya persaingan pasar, yang diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa kuartal mendatang, serta inflasi biaya, kondisi perekonomian makro, dan variabel lainnya.

Sebelumnya, sepanjang tahun 2024 GOTO mencetak EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp327 miliar, yang melampaui titik impas perseroan. Adjusted EBITDA ini membaik dari tahun 2023 yang sebesar negatif Rp3,6 triliun.

Di sisi lain, sepanjang tahun 2024 GOTO membukukan rugi bersih Rp5,5 triliun. Jumlah itu mengalami penurunan 93,9% jika dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp90,5 triliun.

GOTO juga tercatat membukukan pendapatan bersih menjadi Rp15,89 triliun sepanjang tahun 2024, naik 8% dari tahun 2023 yang sebesar Rp14,78 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper