Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Entitas Anak BUMN, Citilink Peroleh Peringkat idBBB- dari Pefindo

Peringkat Citilink sejalan dengan induk usaha, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) yang mendapat peringkat idBBB.
Pesawat maskapai Citilink mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (11/6/2024). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pesawat maskapai Citilink mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (11/6/2024). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA—PT Citilink Indonesia, entitas anak BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mendapatkan peringkat idBBB- (triple B minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo dengan prospek stabil.

Berdasarkan keterangannya, Senin (28/7/2025), analis Pefindo Tsanya Chindra dan Yogie Perdana mengatakan peringkat idBBB menunjukkan kapasitas perusahaan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang. Namun, kondisi ekonomi dan perubahan kondisi kemungkinan melemahkan kapasitas untuk memenuhi komitmen keuangan. Tanda minus mengindikasikan peringkat lemah di kategori ini.

Lebih lanjut, peringkat ini dibebani oleh profil keuangan yang agresif dan kompetisi ketat di industri yang berisiko tinggi.

Dengan peringkat ini, Tsanya dan Yogie mengatakan bahwa peringkat Citilink bisa dinaikkan bila perusahaan secara konsisten mencapai target pendapatan dan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA), didukung oleh jumlah tinggi armada yang digunakan. Selain itu, keduanya menyebut bahwa peringkat bisa membaik bila perusahaan mampu menunjukkan perbaikan secara berkelanjutan pada profitabilitas dan utang, didorong oleh pemulihan pada ekuitas.

“Peringkat kemungkinan diturunkan bila performa melemah yang terindikasi pada penurunan pendapatan atau EBITDA secara signifikan di bawah proyeksi dan bila perusahaan menarik utang secara substansial dari ekspektasi tanpa diikuti dengan perbaikan pada prospek pendapatan, berujung pada pemburukan utang secara berkelanjutan,” dikutip dari keterangannya.

Di sisi lain, dukungan terhadap Citilink dari GIAA turut memengaruhi. Bila dukungan kepada Citilink lebih lemah, ada kemungkinan Pefindo mengubah peringkat perusahaan.

Citilink didirikan pada 2009 sebagai unit bisnis strategis Garuda yang menyediakan layanan penumpang, kargo, dan layanan berbasis penerbangan lainnya. Citilink tercatat melayani 75 rute domestik dan lima rute internasional pada 31 Maret 2025.  

Dari sisi kepemilikan sahamnya, Garuda menggenggam 98,65% saham Citilink dan sisanya dipegang oleh PT Aero Wisata.

Sebelumnya, Kepala Ekonom Pefindo Suhindarto mengatakan selain untuk menjalankan aturan, pemeringkatan oleh BUMN dan entitas anak ini bisa jadi mempertimbangkan beberapa alasan. Pertama, meningkatkan kredibilitas di mata investor. Kedua, mempermudah penggalangan dana melalui instrumen surat utang. Ketiga, transparansi dalam tata kelola perusahaan. Keempat, evaluasi internal.

Terlepas dari itu, dia berharap agar aktivitas penggalangan dana dari BUMN ramai.

“Kami mengharapkan kebutuhan untuk refinancing dan dukungan terhadap program pemerintah akan mendorong mereka untuk kembali mencari pendanaan dari pasar modal, terutama melalui pasar surat utang korporasi,” katanya.

Sebagai gambaran, dia menyebut pada 2026, surat utang jatuh tempo dari BUMN mencapai Rp44,49 triliun, lebih rendah daripada Rp66,12 triliun pada 2025. Meskipun demikian, dia masih membuka peluang penerbitan tambahan untuk instrumen tenor pendek, setahun.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro