Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resmi Listing di BEI, Saham Sinar Terang Mandiri (MINE) Melonjak 25%

Pada debut perdagangan perdana hari ini, saham MINE melonjak 54 poin atau 25% ke posisi Rp270 per saham.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (4/2/2025)./JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Sinar Terang Mandiri Tbk. (MINE) melonjak setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Senin (10/3/2025).

Sinar Terang Mandiri yang merupakan perusahaan di bidang jasa pertambangan menggelar initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 612,66 juta saham biasa atas nama kepada publik. Dalam masa penawaran, saham perdana MINE dibanderol Rp216 per saham. Alhasil, MINE menghimpun dana IPO sebesar Rp132,33 miliar.

Pada debut perdagangan perdana hari ini, saham MINE melonjak 54 poin atau 25% ke posisi Rp270 per saham. 

Direktur Utama MINE Ivo Wangarry menjelaskan IPO ini merupakan momentum penting dan strategis bagi perusahaan untuk memperbesar bisnis dan meningkatkan kinerja finansial secara berkelanjutan. 

Peningkatkan modal melalui IPO akan menjadikan perusahaan memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mengoptimalkan peluang bisnis di sektor pertambangan dan mendukung program hilirasasi industri nikel yang kini menjadi salah satu fokus pemerintah. 

“Kami bersyukur proses IPO ini berjalan dengan baik dan mendapat sambutan luarbiasa dari investor. Komitmen kami adalah menjalankan rencana bisnis yang telah kami sampaikan dalam prospektus dan menggunakan mayoritas dana IPO ini untuk memperkuat fundamental perseroan,” jelas Ivo Wangarry melalui keterangan resmi usai pencatatan saham perdana di BEI, Senin (10/3/2025). 

Manajemen MINE menjelaskan setelah dikurangi biaya-biaya emisi, 48% dari dana yang diperoleh atau sekitar Rp63,21 miliar akan digunakan untuk belanja modal pembelian alat berat baru untuk mendukung operasi peningkatan produksi PT Weda Bay Nickel. 

Sekitar 11% atau setara dengan Rp14 miliar untuk pembelian aset tetap berupa tanah dan bangunan milik Sinjo Jefry Sumendap yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama dan pemegang saham pengendali perseroan. 

Tanah dan bangunan yang berada di Manado itu saat ini digunakan sebagai kantor operasional dan warehouse untuk tempat penyimpanan barang-barang milik perseroan. 

Sisanya, dana yang dihimpun akan digunakan untuk modal kerja pengerjaan proyek PT Weday Bay Nickel termasuk, namum tidak terbatas pada, pembelian bahan bakar, pembelian suku cadang alat berat, penyewaan alat berat dan armada penunjang. 

“Perseroan tidak memiliki rencana untuk melakukan transaksi dengan pihak terafiliasi terkait penggunaan dana yang akan dialokasikan untuk modal kerja,” kata Manajemen MINE dalam prospektus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper