Bisnis.com, JAKARTA – Harga sejumlah saham teknologi tercatat kompak mengalami lonjakan harga sejak awal tahun 2025. Lalu, apakah peningkatan ini merupakan sentimen sesaat saja?
Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Fath Aliansyah Budiman menjelaskan mayoritas saham-saham yang berhubungan dengan teknologi memang mengalami penguatan yang cukup besar. Kontribusi terbesar menurutnya datang dari saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII) yang masih melanjutkan kenaikan sejauh ini.
"Secara cerita memang kenaikan tidak hanya terjadi di Indonesia tapi di negara lain seperti China juga mengalami hal yang sama," kata Fath, Jumat (7/3/2025).
Dia melanjutkan rotasi dari kenaikan yang sudah signifikan di saham-saham teknologi AS pindah ke negara-negara berkembang. Hanya saja, lanjutnya, pilihan saham teknologi yang market cap besar dan likuid masih sangat terbatas di Indonesia.
Sementara itu, Associate Director of Investment and Research Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan sejumlah saham teknologi mengalami kenaikan sejak awal tahun ini.
Kenaikan tersebut mulai dari PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) yang naik hingga 473,17%, dan DCII yang melesat 266,98%, AREA naik 133%, dan ELIT menguat 106,78%.
Baca Juga
Nico menuturkan saham-saham tersebut memiliki cerita masing-masing di balik kenaikannya. Di sisi lain, lanjutnya, saat ini semua sektor terpapar pelemahan akibat sentimen global.
"Apakah ini menjadi salah satu katalis positif? Saya tidak begitu yakin [penguatan] ini akan terjadi secara jangka menengah hingga panjang," ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut Nico, investor perlu memperhatikan fundamental perusahaan tersebut, momentum, dan hitung potensi valuasi di masa yang akan datang. Hal ini menurutnya penting, agar investor bisa berjaga-jaga sebelum membuat keputusan.
Adapun euforia kenaikan saham teknologi ini juga dialami oleh saham PT Indointernet Tbk. (EDGE). Direktur Indointernet Donauly Elena Situmorang menjelaskan harga saham EDGE tercatat melonjak ke level Rp7.425 per saham, dari awal tahun di kisaran Rp3.500.
Menurut Donauly, peningkatan harga saham ini merupakan cerminan dari kinerja Indeks sektoral teknologi atau IDX Techno yang mengalami peningkatan signifikan sejak awal tahun.
"IDX Techno menunjukkan pergerakan signifikan sejak 19 Februari 2024, dan kami menyimpulkan sektor teknologi saat ini merupakan sektor yang menarik bagi pelaku pasar," ujar Donauly.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.