Bisnis.com, JAKARTA — PT Sinar Terang Mandiri Tbk. (MINE) mencatat laba bersih sebesar Rp225,17 miliar sepanjang Januari sampai Agustus 2024.
Torehan laba bersih calon emiten jasa tambang itu lompat 278,3% dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya di angka Rp59,52 miliar.
Dalam prospektus IPO yang disampaikan, manajemen MINE menerangkan lonjakan laba itu disebabkan karena kenaikan margin kotor atau gross profit margin dari 17,3% untuk periode yang berakhir 31 Agustus 2023 menjadi 26% untuk periode yang berakhir 31 Agustus 2024.
Rencananya, perusahaan yang beroperasi di sekitaran tambang nikel Sulawesi itu bakal melantai di bursa efek pada Senin (10/3/2025). MINE melepas sebanyak-banyaknya 612,66 juta saham biasa, dengan harga Rp216 per saham.
Sementara itu, pendapatan MINE pada periode 8 bulanan 2024 mencapai Rp1,36 triliun, naik 40,8% dari posisi pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya di angka Rp968,05 miliar.
Peningkatan pendapatan ini didorong kenaikan total material movement sebesar 47% dari 6,7 juta bank cubic meter (bcm) untuk periode Agustus 2023 menjadi 9,8 juta bcm untuk periode yang berakhir Agustus 2024.
Baca Juga
Selain itu, lonjakan pendapatan belakangan ikut didorong kontrak baru berupa jasa hauling nikel jenis limonite pada periode yang berakhir 31 Agustus 2024.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan perseroan turut mengalami peningkatan ke level Rp1 triliun, naik 26% dari posisi beban periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun, aset lancar perseroan mengalami peningkatan 30% ke level Rp789,75 miliar per Agustus 2024. Peningkatan ini disebabkan karena kenaikan kas dan piutang usaha.
Kas dan bank mengalami peningkatan sebesar 65% menjadi Rp162,1 miliar. Sementara itu, piutang usaha mengalami peningkatan 85,8% menjadi Rp227,2 miliar untuk periode yang berakhir 31 Agustus 2024.
MINE menghimpun aset tidak lancar ke level Rp716,09 miliar untuk periode Agustus 2024. Peningkatan ini terjadi lantaran kenaikan aset tetap.
Adapun, total liabilitas perseroan mengalami peningkatan sebesar 38,7% ke level Rp880,32 miliar per Agustus 2024. Liabilitas jangka pendek mengalami peningkatan 29,9% ke level Rp650,48 miliar. Sementara itu, liabilitas jangka panjang bergerak ke level Rp229,83 miliar.
Sampai akhir Agustus 2024, MINE mencatatkan total ekuitas sebesar Rp625,52 miliar.