Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Kripto Anjlok Imbas Peretasan Bybit

Harga aset kripto seperti Bitcoin dan Ether turun, seiring dengan reaksi pasar terhadap peretasan bursa Bybit senilai hampir US$1,5 miliar.
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Warga beraktivitas di dekat logo Bitcoin di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Harga aset kripto seperti Bitcoin dan Ether turun, seiring dengan reaksi pasar terhadap peretasan bursa Bybit senilai hampir US$1,5 miliar yang menurut para analis merupakan pencurian kripto terbesar yang pernah ada. 

Berdasarkan data CoinMarketCap.com, harga Bitcoin terpantau turun 1,92% selama sehari terakhir Dan berada di level US$96.298,80. Sementara itu, Ethereum atau Ether, token yang dicuri dalam peretasan Bybit, melemah 2,04% pada rentang waktu yang sama dan berada di level US$2.680,87

Dua mata uang kripto terbesar ini tetap berada dalam kisaran perdagangan mereka hampir sepanjang bulan ini. Altcoin yang lebih kecil seperti XRP, Solana dan Dogecoin mencatatkan kemerosotan yang lebih dalam.

"Peretasan Bybit telah memicu penurunan pasar,” kata Alexis Sirkia, ketua Yellow Network dikutip dari Bloomberg, Sabtu (22/2/2025). 

“Seperti kegagalan CEX di masa lalu, terjadi penjualan panik dan gangguan likuiditas, sehingga mengekspos risiko yang sedang berlangsung dari penyimpanan terpusat,” tambahnya, menggunakan singkatan “CEX” untuk bursa terpusat seperti Bybit.  

Saham Coinbase Global Inc., bursa kripto terbesar AS, turun lebih dari 5% setelah menguat sebelumnya ketika perusahaan mengumumkan bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa AS siap untuk membatalkan kasus bertahun-tahun terhadap perusahaan tersebut.

Bitcoin dan token utama lainnya telah diperdagangkan dalam kisaran sempit dalam beberapa minggu terakhir dengan volatilitas tersirat untuk kontrak opsi Bitcoin jangka pendek turun ke level terendah sejak Juni. Penurunan aset digital yang tiba-tiba pada awal bulan ini memicu gelombang likuidasi taruhan bullish, dengan Ether turun sebanyak 26% pada 2 Februari.

Chief Executive Officer Bybit Ben Zhou mengonfirmasi bahwa seorang peretas mengambil alih salah satu dompet Ethereum offline di bursa tersebut. 

Meskipun dampak penuh dari peretasan tersebut masih belum jelas, sejumlah besar aset kripto yang dicuri telah dijual. Firma riset Arkham Intelligence mengatakan dana yang dicuri dari bursa “sudah mulai berpindah ke alamat baru tempat dana tersebut dijual.” 

Peretasan tersebut adalah pencurian kripto terbesar yang pernah ada, menurut perusahaan analitik blockchain Elliptic, melampaui $611 juta yang dicuri dari Poly Network pada tahun 2021.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper