Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra Graphia Tbk. (ASGR), anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII), membukukan kenaikan laba bersih hingga 45% di sepanjang 2024.
Berdasarkan Laporan Keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk ASGR meroket 45% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp204,6 miliar sepanjang 2024, dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp141 miliar.
Meski begitu, pendapatan bersih ASGR tercatat turun 5,4% yoy dari Rp2,96 triliun sepanjang 2023 menjadi Rp2,81 triliun sepanjang 2024.
Secara rinci, pendapatan bersih ASGR ditopang dari jasa dan sewa sebesar Rp1,63 triliun, lalu dari penjualan barang sebesar Rp779,6 miliar, dan pendapatan proyek sebesar Rp398,9 miliar.
Presiden Direktur ASGRHendrix Pramana mengatakan bahwa implementasi operational excellence, pengelolaan arus kas yang baik, digitalisasi di dalam proses bisnis, serta inovasi yang berkelanjutan turut berkontribusi terhadap peningkatan pencapaian perseroan.
"Sepanjang 2024, Astra Graphia menetapkan berbagai inisiatif strategis untuk memperkuat bisnis inti, memperkuat kapabilitas layanan dan daya saing di sektor percetakan dan teknologi digital serta mencari peluang baru untuk membangun pertumbuhan bisnis,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (22/2/2025).
Baca Juga
Lebih lanjut, beban pokok ASGR sepanjang 2024 juga terpantau turun 7,4% menjadi Rp2,1 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,3 triliun.
Alhasil, laba bruto ASGR naik 1,24% menjadi sebesar Rp649 miliar sepanjang 2024 dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp641 miliar.
Adapun, total aset ASGR juga naik 9,9% menjadi Rp2,9 triliun sepanjang 2024, dibandingkan posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp2,68 triliun.
Kemudian, liabilitas perseroan naik menjadi Rp1 triliun sepanjang 2024 dibanding periode yang sama 2023 sebesar Rp890,91 miliar. Sedangkan ekuitas naik 7,4% menjadi Rp1,92 triliun dibandingkan Desember 2023 yang sebesar Rp1,79 triliun.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.